Bagikan:

Dishub Kutai Timur Rancang Dua Pos Pemantau

Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Timur bulan Mei mendatang berencana membuat pos keamanan dan pemantauan di Jalan Poros Simpang Tiga Sangatta arah Bengalon. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keluar masuknya kendaraan dari dalam maupun luar kota Sangatt

NUSANTARA

Senin, 15 Apr 2013 16:15 WIB

Dishub Kutai Timur Rancang Dua Pos Pemantau

Dishub Kutai Timur, Pos Pemantau

KBR68H, Sangatta –Dinas Perhubungan (Dishub)  Kutai Timur bulan Mei mendatang berencana membuat pos keamanan dan pemantauan di Jalan Poros Simpang Tiga Sangatta arah Bengalon. Hal  ini dilakukan untuk mengetahui keluar masuknya kendaraan dari dalam maupun luar kota Sangatta.

“Setidaknya, ada dua pos yang akan kami dirikan, salah satunya di  kawasan tugu selamat datang yang tidak terlalu jauh dari lokasi patung burung. Pos ini untuk menjaga kendaraan dari arah Balikpapan, Samarinda, Bontang dan semua dari arah sana menuju Sangatta. Kemudian pos yang kedua berada di simpang tiga Sangatta arah Bengalon yang targetnya ialah kendaraan dari arah Wahau, Sangkulirang, Kaliorang dan semua kendaraan dari arah sana.”ujar Kepala Dinas Perhubungan Kutai Timur Johansyah Ibrahim.

Selama ini, kata Johansyah, kendaraan dari luar menuju kota Sangatta saat ini sangat leluasa sekali tanpa adanya pengawasan. Hal ini dikuatirkan akan muncul hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, untuk mencegahnya,  maka di lakukan pembuatan pos tambahan.

”Pos sengaja kita buat menjadi dua, dengan harapan agar semua kendaraan tidak terlalu bebas untuk masuk kedalam kota Sangatta. karena di kuatirkan seperti adanya penyelundupan barang-barang terlarang dll, ”katanya.

Selain terjadi potensi tindak kriminal dan hal-hal yang tidak diinginkan, pos tersebut juga digunakan untuk memantau berbagai keadaan yang dapat menghambat kelancaran lalu lintas seperti adanya longsor, banjir, kemacetan dan lain-lain sebagainya.

”Tidak hanya mengantisipasi hal-hal yang berbau kriminal, tetapi juga untuk mengantisipasi adanya longsor, banjir maupun kemacetan,” pungkas Johansyah Ibrahim.

Sumber: Gema Wana Prima

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending