Didorong Didorong Penumpang Lain, Warga Yogyakarta Jatuh dari Kereta Api
Seorang penumpang Kereta Api Progo Jurusan Jakarta-Jogja terjatuh akibat didorong penumpang lainnya di Stasiun Wates, Kulonprogo, kemarin. Akibatnya, ia harus menjalani opname di RSUD Wates.

NUSANTARA
Rabu, 17 Apr 2013 12:05 WIB


Warga Yogyakarta Jatuh dari Kereta Api
KBR68H, Yogyakarta - Seorang penumpang Kereta Api Progo Jurusan Jakarta-Jogja terjatuh akibat didorong penumpang lainnya di Stasiun Wates, Kulonprogo, kemarin. Akibatnya, ia harus menjalani opname di RSUD Wates.
Korban bernama Kamiyem, 42, Warga Dusun I Desa Pleret, Kecamatan Panjatan. Ia mengalami cedera gegar otak.
Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wates Djoko Krisanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis diketahui benturan mengakibatkan cedera pada kepala bagian kanan korban.
Pemeriksaan fisik juga terdapat beberapa luka lecet di bagian kepala, pinggang serta punggung.
“Tidak ditemukan gangguan neurologis [saraf otak]. Pasien masih diobservasi,” katanya. Djoko menambahkan, korban juga tercatat sebagai pemegang kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) sehingga seluruh biaya pengobatan dan perawatan medis digratiskan.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB saat korban bersama suaminya Ngadino, 50, turun di Stasiun Wates. Mereka baru pulang dari Jakarta setelah menghadiri pernikahan kerabat.
Sebelum terjatuh, korban berjalan di belakang suaminya. Setelah sang suami berhasil turun bersama bawang bawaan, kereta api langsung berjalan. Padahal masih banyak penumpang yang belum turun.
Korban yang sudah berdiri di depan pintu akhirnya mengurungkan niat untuk turun. Dia malah berusaha naik kembali ke kereta dan turun di Stasiun Lempuyangan, Jogja. Begitu membalikkan badan, Kamiyem justru didorong penumpang lainnya sehingga terjatuh di perlintasan dengan posisi terlentang serta tidak sadarkan diri.
Melihat hal itu, warga sekitar segera mengevakuasi korban ke Unit Gawat Darurat RSUD Wates. Mereka juga berupaya mencari pelaku tapi tidak membuahkan hasil. Menurut korban, setelah didorong dan terjatuh pelaku juga ikut turun di Stasiun Wates. Namun dia segera melarikan diri.
Sebelum pingsan, dia merasakan sakit di bagian kepala serta punggung dan pinggang.
Sementara keluarga korban mengeluhkan kejadian ini. “Waktu berhenti kereta api di Stasiun Wates juga terlalu cepat sehingga penumpang buru-buru turun tanpa mendahulukan penumpang lansia. Akhirnya ibu saya jadi korbannya,” keluh Rukiyati, anak korban.
Sumber: Star Jogja
Korban bernama Kamiyem, 42, Warga Dusun I Desa Pleret, Kecamatan Panjatan. Ia mengalami cedera gegar otak.
Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wates Djoko Krisanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis diketahui benturan mengakibatkan cedera pada kepala bagian kanan korban.
Pemeriksaan fisik juga terdapat beberapa luka lecet di bagian kepala, pinggang serta punggung.
“Tidak ditemukan gangguan neurologis [saraf otak]. Pasien masih diobservasi,” katanya. Djoko menambahkan, korban juga tercatat sebagai pemegang kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) sehingga seluruh biaya pengobatan dan perawatan medis digratiskan.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB saat korban bersama suaminya Ngadino, 50, turun di Stasiun Wates. Mereka baru pulang dari Jakarta setelah menghadiri pernikahan kerabat.
Sebelum terjatuh, korban berjalan di belakang suaminya. Setelah sang suami berhasil turun bersama bawang bawaan, kereta api langsung berjalan. Padahal masih banyak penumpang yang belum turun.
Korban yang sudah berdiri di depan pintu akhirnya mengurungkan niat untuk turun. Dia malah berusaha naik kembali ke kereta dan turun di Stasiun Lempuyangan, Jogja. Begitu membalikkan badan, Kamiyem justru didorong penumpang lainnya sehingga terjatuh di perlintasan dengan posisi terlentang serta tidak sadarkan diri.
Melihat hal itu, warga sekitar segera mengevakuasi korban ke Unit Gawat Darurat RSUD Wates. Mereka juga berupaya mencari pelaku tapi tidak membuahkan hasil. Menurut korban, setelah didorong dan terjatuh pelaku juga ikut turun di Stasiun Wates. Namun dia segera melarikan diri.
Sebelum pingsan, dia merasakan sakit di bagian kepala serta punggung dan pinggang.
Sementara keluarga korban mengeluhkan kejadian ini. “Waktu berhenti kereta api di Stasiun Wates juga terlalu cepat sehingga penumpang buru-buru turun tanpa mendahulukan penumpang lansia. Akhirnya ibu saya jadi korbannya,” keluh Rukiyati, anak korban.
Sumber: Star Jogja
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai