KBR68H, Lumajang – Desa Burno, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, siap mengikuti lomba kalpataru bidang pemanfaatan potensi lingkungan tingkat nasional.
Setelah Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Lumajang optimistis bisa lolos dalam lomba kalpataru bidang Lingkungan Sekolah Adiwiyata, kemudian Dinas Kehutanan dengan Hutan Rakyatnya. Kini giliran Desa Burno, Kecamatan Senduro mengaku siap untuk mengikuti Lomba Kalpataru Tingkat Nasional, dengan pola pemanfaatan lahan di desa tersebut.
Menurut Kepala Desa Burno, Sutondo, potensi alam yang ada di Desa Burno telah dimaksimalkan oleh masyarakat, mulai dari lahan milik Perhutani, lahan milik Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) dan lahan milik Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang. Untuk saat ini pada lahan tersebut masyarakat mulai memperbanyak populasi tanaman kayu sebagai penyangga kehidupan, karena mayoritas masyarakat di Desa Burno adalah masyarakat yang tinggal disekitar hutan.
“Untuk lomba kalpataru intinya masyarakat berpartisipasi untuk memperbanyak populasi tanaman kayu utamanya di sharing dengan taman nasional dan perhutani sehingga terwujudnya sebuah system untuk meraih kalpataru, dengan pola tanam PHBM, “ ungkap Sutondo.
Sementara itu Ketua Konsevasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) Bambang Wahyudi sangat mengapresiasi semangat masyarakat Desa Burno dalam lomba kalpataru kategori pemanfaatan potensi lingkungan tersebut, bahkan ia berharap ke depan pemerintah bisa memanfaatkan semua pihak, termasuk pihak sekolah agar mulai memaksimalkan potensi pelajar untuk mencintai lingkungan.
“Karena tiap tahun terjadi penyusutan degradasi hutan, bagaimana kedepan Indonesia ini melakukan pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu memberi bekal kader penerus bangsa lulusan SMA dan SMK supaya punya pengetahuan tentan lingkungan, dan menjadi kader pelestari lingkungan sehingga kerusakan lingkungan di Negara kita yang sejak masa reformasi itu cukup parah, kedepan dimungkinkan indonesia menjadi Negara yang berbasis lingkungan atau pembangunan yang berwawasan lingkungan, “ ungkap Bambang wahyudi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Lumajang, Imam Suryadi, dengan pemanfaatan hutan oleh masyarakat,ia mengaku sangat terbantu dan berterimakasih. Karena dengan dimanfaatkannya hutan yang ada maka keberadaan sumber mata air yang selama ini sudah mati bisa hidup kembali. Dia juga mencontohkan dengan kesungguhan masyarakat memanfaatkan lahan milik pemerintah pada tahun 2012 lalu, sebanyak 10 titik sumber mata air yang awalnya mati saat ini telah kembali teraliri air.
“Terus kita upayakan dan kita lakukan di sumber – sumber mata air, karena sumber mata air ini terus terang sangat kita perlukan, dalam rangkaian tahun 2011 – 2012 kemarin sudah pernah saya periksa ada sekitas 10 sumber mata air yang mulai bisa hidup lagi, kita harapkan terus bertahan bahkan mudah – mudahan kedepan untuk sumber mata air yang mati bisa hidup kembali, “ ungkap Imam suryadi.
Dia juga berharap pemanfaatan lahan oleh masyarakat desa burno bisa menjadi contoh bagi daerah lain, karena dengan adanya partisipasi masyarakat program pemerintah bisa berjalan lebih optimal.
Sumber: Radio Semeru
Desa Burno di Lumajang Siap Ikuti Lomba Kalpataru
Desa Burno, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, siap mengikuti lomba kalpataru bidang pemanfaatan potensi lingkungan tingkat nasional.

NUSANTARA
Selasa, 09 Apr 2013 18:36 WIB


Desa Burno di Lumajang, Lomba Kalpataru
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai