KBR68H, Jakarta - Badan Intelejen Negara (BIN) mengakui komunikasi antarintelijen dalam kasus kerusuhan Pilkada Palopo, Sulawesi Selatan buruk. Kepala Badan Intelijen Negara, Marciano Norman mengatakan, bakal mengevaluasi kinerja anggotanya di daerah.
Sebab menurutnya, sebelum peristiwa terjadi, intelejen sudah menerima informasi ancaman akan terjadinya kerusuhan. Namun informasi itu tidak diterima dengan baik oleh aparat setempat, sehingga aksi pembakaran tujuh gedung di Kota Palopo terjadi.
"Pasti dalam hal-hal seperti ini yang paling mudah disalahkan itu adalah intelejen. Tapi ada hal-hal proses pengumpulan informasi yang juga kita selesaikan, dalam arti dikoordinasikan kembali. Untuk nanti membantu Kapolri dan Panglima TNI ke dalam membuka kasus ini. (Berarti ada koordinasi yang tidak beres?) Koordinasi tidak beres itu nggak, koordinasi itu perlu diperbaiki," jelas Marciano.
Kepala Badan Intelijen Negara, Marciano Norman menambahkan, pihaknya juga akan mengevaluasi kerja intelejen di daerah pasca kasus penembakan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yoyakarta.
BIN: Komunikasi Intelejen Kasus Kerusuhan Palopo Buruk
Badan Intelejen Negara (BIN) mengakui komunikasi antarintelijen dalam kasus kerusuhan Pilkada Palopo, Sulawesi Selatan buruk. Kepala Badan Intelijen Negara, Marciano Norman mengatakan, bakal mengevaluasi kinerja anggotanya di daerah.

NUSANTARA
Selasa, 02 Apr 2013 09:13 WIB


kerusuhan, palopo, sulawesi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai