KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu memerintahkan Panitia Pengawas Pemilu Kota Palopo, Sulawesi Selatan untuk mengumpulkan bukti-bukti dugaan pelanggaran dan kecurangan pemilukada. Ini terkait dengan kerusuhan yang terjadi di sana pasca rekapitulasi penghitungan suara pemilihan walikota.
Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan Bawaslu mempercayakan masalah ini ke Panwaslu dan belum memutuskan untuk mengirimkan tim ke sana.
“Sudah ada koordinasi dengan Panwaslu Palopo untuk mencari bukti dan data-data awal? Ya kita sudah minta ke mereka, itu sudah merupakan tugas rutin. Kita juga sudah meminta ke sana untuk melakukan pengecekan, kantor pers juga dibakar. (Apakah Bawaslu bakal mengirimkan tim ke Palopo?) Kita belum putuskan, karena anggota Bawaslu juga masih banyak di daerah untuk urusan organisasi, nanti akan kita putuskan itu,” ujar Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya, pendukung calon Walikota Palopo, Haidir Basir-Thamrin Jufri membakar gedung pemerintahan, partai politik, dan kantor media massa. Ratusan orang itu memprotes hasil pilkada yang memenangkan Judas Amir dan Ahmad Syarifudin dengan selisih 738 suara dari pasangan Haidir-Thamrin. Kepolisian baru menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini.
Bawaslu Belum Kirimkan Tim ke Palopo
Badan Pengawas Pemilu memerintahkan Panitia Pengawas Pemilu Kota Palopo, Sulawesi Selatan untuk mengumpulkan bukti-bukti dugaan pelanggaran dan kecurangan pemilukada. Ini terkait dengan kerusuhan yang terjadi di sana pasca rekapitulasi penghitungan suara

NUSANTARA
Senin, 01 Apr 2013 13:42 WIB


kerusuhan, palopo, sulawesi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai