Bagikan:

Banyuwangi Bangun Shelter Tsunami Berkapasitas 2000 Orang

Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Banyuwangi berencana membangun tempat pengungsian (shelter) tsunami di desa Sumberagung, kecamatan Pesanggaran tahun ini.

NUSANTARA

Kamis, 11 Apr 2013 19:49 WIB

Author

Hermawan

Banyuwangi Bangun Shelter Tsunami Berkapasitas 2000 Orang

shelter tsunami, banyuwangi

KBR68H, Banyuwangi – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Banyuwangi berencana membangun tempat pengungsian (shelter) tsunami di desa Sumberagung, kecamatan Pesanggaran tahun ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Wiyono mengatakan, desa tersebut dipilih karena jumlah korban jiwa akibat tsunami 1999 tercatat paling besar. Tempat pengungsian warga itu dibangun dengan dengan dana sebesar 10 miliar rupiah dan dapat menampung sekitar 2000 jiwa.

“Seperti tsunami ini kalau dilihat dari bentangan kawasan pantai Kabupaten Banyuwangi 175,8 kilometer. Kemudian Kecamatan terdampaknya 11 Kecamatan. Desanya lebih dari 40 desa. Satu desa saja yang padat penduduk macam Muncar mungkin butuh shelter sampai 34 tapi pusat mampunya sekarang itu memeberi bantuan 1 shelter. Saya yakin secara bertahap kawasan yang rawan bencana pasti akan mendapatkan perhatian khusus dari BNPB pusat dalam hal ini. Insya allah dalam tahun ini sekarang dalam pematangan penyusunan Rabnya,” kata Wiyono.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Wiyono menambahkan, tempat pengungsian warga itu akan tahan gempa dan dilengkapi sistem peringatan dini tsunami. Karena itu, warga di sekitar desa Sumberagung, Pasanggrahan bisa lebih cepat menyelamatkan diri. Sebelumnya, kabupaten Banyuwangi tercatat sebagai derah rawan tsunami. Sedikitnya, ada 40 desa yang berada di sepanjang 175 kilometer garis pantai Banyuwangi.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending