KBR68H, Jakarta – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Jawa Timur menewaskan 11 orang dan 22 ribu rumah lebih terendam.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban meninggal sebagian besar terseret arus. Korban meninggal tersebut berasal dari 5 orang di Kabupaten Ngawi, 4 orang di Kabupaten Bojonegoro, 1 orang di Kabupaten Tuban dan 1 orang di Gresik.
Kata dia, banjir sejak Minggu kemarin hingga kini masih terjadi.
“ Banjir diakibatkan karena menyangkut sedimentasi di sungai karena erosi cukup tinggi, kemudian juga faktor alam di wilayah Bojonegoro diapit pegunungan dan menyebabkan wilayahnya cukup landai dan bertambahnya jumlah penduduk maka masyarakat menempati daerah rawan bencana,” ujar Sutopo Purwo Nugroho.
Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan banjir tersebut meliputi Kabupaten Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik yang mencakup lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa. Selain itu banjir tersebut menyebabkan 7400an hektar sawah terendam banjir.
Sejumlah warga mulai mengungsi ke rumah keluarga mereka saat banjir menggenangi Desa Truni, Babat, Lamongan, Jawa Timu. Akibat luapan air dari bengawan Solo yang melanda wilayah Lamongan merendam sekitar 1157 rumah di 12 desa di dua Kecamatan Laren dan Babat dengan ketinggian air sekitar 50 cm. (Foto:Antara)