Para sopir dan pengusaha angkutan resah karena aksi premanisme dan bajing loncat semakin mengganas, termasuk di wilayah hukum Polres Langkat. Karena itu, para sopir dan pengusaha angkutan yang tergabung dalam Himpunan Mobilisasi Barang di Darat (HIMPMOBARD) Sumatera Utara, menyampaikan laporan pengaduan ke Polres Langkat agar aksi premanisme dan bajing loncat di wilayah hukum Polres Langkat bisa digulung habis. Penegasan itu disampaikan oleh Ketua Umum HIMPMOBARD Sumatera Utara, Boasa Simajuntak, dan Wakil Ketua W. Sipahutar.
“Ya, sampai saat ini truk-truk pengangkutan kami kerap dirampok oleh kawanan bajing loncat. Selain itu, para sopir kami juga kerap mendapat ancaman akan dibunuh atau disakiti. Namun, dibalik itu kami diminta agar bergabung dengan mereka. Katanya, kalau masuk ke Yayasan SS (Sangkur Sakti) keamanan kami akan terjamin. Namun, kalau tidak ya terpaksa tanggung sendiri risikonya,” ujar Boasa.
Kawasan yang kerap dijadikan sebagai medan operasi para bandit itu adalah jalan di sepanjang Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera). Jika tidak memenuhi keinginan mereka, tidak jarang truk-truk yang melintas itu dirusak. Kalau tidak, ya disuruh balik. Yang dari arah Medan disuruh balik ke arah Medan dan yang dari arah Banda Aceh ya disuruh balik ke arah Banda Aceh.
“Ya itu kan pemaksaan namanya. Jadi, ya sudah sepantasnya jika kami memohon perlindungan kepada pihak Kepolisian,” ujar Boasa.
Harapannya, polisi akan segera bertindak untuk menggulung habis kawanan preman dan bajing loncat yang bersembunyi di balik kedok Yayasan SS. Apalagi, Ketua SS Zulkifli Rao secara terang-terangan telah mengancam bunuh sopir mereka jika tidak mau menuruti kemauan mereka.
Sumber: Radio Star News Medan