KBR68H, Jakarta - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menilai Pertamina lalai saat mengebor di sumur bor Prabumulih, Sumatera Selatan. Hal itu kemudian berdampak pada terjadinya semburan lumpur atau tekanan berlebih.
Dewan Penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Lambok Hutasoit mengatakan, tekanan gas berlebih ini seharusnya tidak terjadi, apabila Pertamina melakukan studi lapangan terlebih dulu.
“Over pressure itu adalah hal yang biasa di lapangan-lapangan migas di Jawa Timur, Itu kan ada. Di daerah-daerah lain lah. Nah itu artinya juga sebetulnya sebelum melakukan pemboran itu harus ada studi dulu, diperkirakan di bawah itu bagaimana, gitu? Kemudian mereka juga harus lebih hati-hati ngebornya. Untuk pemboran itu, itu bisa diatasi, over pressure itu. Caranya dengan dimasukkan lumpur berat, menahan tekanan dari bawah. Mungkin mereka dalam pelaksanaannya kurang, mungkin juga sial," ujar Lambok kepada KBR68H.
Sebelumnya, semburan gas dan lumpur meluap di lapangan gas Prabumulih, Sumatera Selata Senin lalu. Namun, Pertamina mengklaim telah berhasil menghentikan semburan lumpur akibat pengeboran. Meski begitu, menurut Juru bicara Pertamina Eksplorasi Produksi, Agus Aperianto, tekanan gas saat ini masih sangat tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tidak mendekati area eksplorasi Pertamina tersebut.
AAGI: Pertamina Kurang Hati-hati dalam Pengeboran di Prabumulih
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menilai Pertamina lalai saat mengebor di sumur bor Prabumulih, Sumatera Selatan. Hal itu kemudian berdampak pada terjadinya semburan lumpur atau tekanan berlebih.

NUSANTARA
Jumat, 05 Apr 2013 12:45 WIB


pertamina, semburan gas, prabumulih, sumatera selatan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai