Bagikan:

8 Warga Burma Korban Bentrokan Rudenim Medan Masih di Ruang Jenazah

Delapan jenazah warga Burma yang tewas akibat bentrokan di Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Medan hingga kini masih berada di Ruang Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan.

NUSANTARA

Selasa, 09 Apr 2013 13:26 WIB

8 Warga Burma Korban Bentrokan Rudenim Medan Masih di Ruang Jenazah

burma, medan

KBR68H, Medan- Delapan jenazah warga Burma yang tewas akibat bentrokan di Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Medan hingga kini masih berada di Ruang Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan.

Juru Bicara Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan Edison di Medan, Selasa (9/4) mengatakan kedelapan jenazah tersebut masih berada di ruang instalasi jenazah. Saat ini rumah sakit milik Pemkot Medan itu hanya menunggu keputusan dari Bid Dokkes Polda Sumatera Utara.

“Biasanya kalau mayat yang belum diketahui identitasnya berdasarkan aturan rumah sakit setelah 2 x 24 jam, kita akan menyurati kepolisian yang menangani mayat tanpa identitas tersebut dan ada rekomendasi dari pihak kepolisian,” katanya.

Selanjutnya, setelah tujuh hari, biasanya pihaknya akan meminta izin kepada kepolisian untuk melakukan penguburan.

“Tetapi masalah warga Myanmar ini merupakan kasus internasional. Pihak DVI (Disaster Victim Identification) Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sumut yang turun langsung, jadi kita tidak menyurati,” katanya.

Disinggung mengenai lemari pendingin yang ada apakah cukup untuk menyimpan jasad kedelapan warga Burma, Edison menjawab, masih cukup.

“Kita punya tiga kulkas. Dua kulkas memiliki tiga ruang dan satu kulkas lagi memiliki dua ruang,” katanya.

Jadi, tambahnya lagi, dengan tiga kulkas itu berarti bisa menyimpan delapan mayat dan dengan kondisi standar satu laci bisa untuk 2 mayat karena tempatnya lebar.


“Jadi bisa menyimpan 16 mayat, kalau untuk mayat bayi bisa tiga untuk satu ruang,” katanya.

Sebelumnya, pengungsi Rohingya terlibat bentrok dengan nelayan ilegal asal Burma di rumah detensi imigrasi, Medan, Sumatra Utara. Menurut kepolisian, bentrok dipicu persoalan pelecahan seksual yang dilakukan tahanan nelayan terhadap perempuan Rohingya. Akibat bentrokan tersebut, 8 orang tewas dan 13 orang lainnya luka-luka.


Sumber: Star News Radio

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending