KBR68H, Medan- Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) KP3 Belawan, AKBP Endro Kiswanto, mengatakan 8 korban tewas dalam bentrokan di Rumah Detensi Pengungsi (Rudenim) itu merupakan nelayan kasus illegal fishing. Mereka berasal dari Myanmar yang juga dikenal dengan nama Burma.
"Dan 15 yang mengalami luka-luka adalah pengungsi Rohingya yang juga berasal dari Myanmar. Sedangkan total pengungsi Rohingya yang ada di tempat itu sekitar 117 orang," kata Kapolres, Jumat (5/4).
Kapolres juga menyebutkan, pihaknya sudah meminta keterangan 25 orang pengungsi terkait peristiwa bentrokan sesama pengungsi di Rudenim Belawan yang menewaskan 8 orang.
"Selain itu, kita juga mengamankan 15 orang yang luka-luka," sebut Kapolres.
Dijelaskan, kronologis kejadian sekitar pukul 01.30 WIB. Begitu bentrok terjadi, petugas Rudenim langsung menghubungi Polresta Pelabuhan Belawan untuk minta bantuan pengamanan. Sampai di lokasi, aparat kepolisian yang datang tidak memungkinkan melakukan pengamanan karena jumlahnya cukup banyak.
“Untuk itu dikirimkan lagi 30 petugas Dalmas yang datang bersama-sama dengan saya. Setelah tiba di lokasi dan melakukan pengamanan, kita cek di lantai dua ditemukan 8 mayat korban dari Myanmar. Apa motif bentrokan, masih kita dalami dan kembangkan, termasuk pasal-pasal yang akan dikenakan nanti," ungkapnya.
Sumber: Radio Star News
25 Diperiksa Terkait Tewasnya 8 Warga Burma
- Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) KP3 Belawan, AKBP Endro Kiswanto, mengatakan 8 korban tewas dalam bentrokan di Rumah Detensi Pengungsi (Rudenim) itu merupakan nelayan kasus illegal fishing. Mereka berasal dari Myanmar yang juga dikenal dengan nama B

NUSANTARA
Jumat, 05 Apr 2013 16:58 WIB


rohingya, medan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai