KBR, Jakarta- Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi meminta TNI dan polisi di wilayahnya membawa senjata laras panjang dalam pengamanan mudik lebaran 2025. Lutfhu mengatakan, senjata yang dibawa aparat untuk meminimalisir tindak kriminal seperti begal dan terorisme selama mudik.
"Kita tidak hanya operasi pelayanan keamanan dan kemanusiaan. Kita perlu adanya (pengamanan) tindak pidana tertentu seperti terorisme. Tolong Kapolda dan Pangdam kasih anggota kita dengan senjata laras panjang, di tempat simpul tertentu seperti tempat ibadah. Kemudian tempat tertentu yang menjadi intensitas kejahatan tinggi, tindak pidana terorisme, kasih anggota senjata laras panjang. Mbuh berisi peluru atau nda, yang penting bisa menakuti orang," ungkap Lutfhi di Semarang, Senin (17/03/25).
Lurfhu menjelaskan, aparat bersenjata laras panjang bakal ditempatkan di sejumlah titik vital seperti masjid dan pusat keramaian.
Menurutnya, senjata yang dibawa aparat juga tidak akan diisi peluru.
"Untuk antisipasi kejahatan di tempat keramaian," ucap Lutfhi.
Lutfhi menyebut, sebanyak 17,9 juta pemudik yang masuk ke Jawa Tengah. Ia pun memastikan jalan jalan yang akan dilalui para pemudik sudah selesai perbaikan seluruhnya.
"Jalan provinsi perbaikannya sudah 99,9 persen, nasional 100 persen, dan kabupaten/kota 79,5 persen. Kira-kira sepekan lagi clear," imbuhnya.
Baca juga:
- Bukan Program Prioritas Alasan Pemkot Malang Tiadakan Mudik Gratis
- Kapolri: Puncak Mudik 28-30 Maret, Arus Balik 5-7 April
Sebelumnya Kementerian Perhubungan memperkirakan sebanyak 146,48 uta orang dari total penduduk, akan melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran 2025.
"Seperti biasanya, Kemenhub sebelum lebaran, kami selalu melakukan survei yang hasil survei kami bagikan juga K/L lain. Untuk tahun ini, kami perkirakan jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan mudik lebaran sebanyak 146,48 juta orang," terang Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Senin (10/3/2025).
Daerah tujuan pemudik terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.