KBR, Jayapura — Dinas Kehutanan Provinsi Papua mengklaim banjir bandang yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura, sejak Sabtu (16/3/2019) lalu bukan disebabkan pembalakan liar di Cagar Alam Cycloop.
Kepala Dinas Kehutanan Papua Jan Jap Ormuseray mengatakan banjir lebih disebabkan cuaca ekstrim dan juga adanya perambahan hutan oleh warga untuk kebun dan juga pembuatan arang.
"Tidak ada pembalakan liar di Cycloop, karena itu kawasan Cagar Alam. Setahu saya selama ini terjaga dengan baik. Tapi ini lebih disebabkan oleh fenomena alam. Jadi kita tidak perlu saling mengkambing hitamkan," kata Jan Jap Ormuseray, di Jayapura, Jumat (22/3/2019).
Menurut Jap, curah hujan yang super ekstrem membuat daya tampung serapan air di gunung melebihi kapasitas,sehingga meluap.
"Curah hujan yang ektrim itu misalnya 100 milimeter perjam. Tapi yang terjadi kemarin itu curah hujan mencapai dua kali lipatnya. Jadi super ekstrem," kata Jan Jap Ormuseray.
Ia menjelaskan kawasan Cycloop secara keseluruhan masih dalam kategori baik. Namun di kawasan penyangga terjadi banyak perambahan hutan oleh masyarakat. Perambahan hutan itu untuk perkebunan dan penjualan kayu hasil rambah untuk pembuatan arang. Ia mengajak untuk memahami perbedaan antara perambahan dan pembalakan liar.
Untuk pengawasan Cagar Alam Cycloop, kata Jap, langsung dilakukan Kesatuan Pengelola Hutan Konservasi (KPHK), lembaga yang langsung di bawah Kementerian Kehutanan.
"Untuk kawasan Cagar Alam Cycloop itu pemerintah pusat yang langsung tangani. Karena itu daerah konservasi dan tidak di laksanakan oleh daerah," kata Jap.
Untuk meminimalkan perambahan oleh masyarakat, selama ini Pemerintah Daerah telah menggandeng masyarakat setempat, mulai dari Ondoafi atau kepala adat, dan pemuda setempat untuk menjadi masyarakat Mitra Polhut (MMP).
Editor: Agus Luqman
Pemprov Papua: Banjir Sentani Disebabkan Perambahan Hutan di Kawasan Penyangga Cycloop
Perambahan hutan itu untuk perkebunan dan penjualan kayu hasil rambah untuk pembuatan arang. Ia mengajak untuk memahami perbedaan antara perambahan dan pembalakan liar.

Warga menggunakan perahu ke rumah yang masih terendam banjir di Kampung Yoboi, Danau Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (22/3/2019). Banjir sudah berlangsung sepekan sejak 16 Maret lalu. (Foto: ANTARA/Gusti Tanati)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai