Ketut Witra koordinator aksi mengancam akan menurunkan baliho-baliho taksi daring yang ada di sejumlah titik jika instansi terkait tidak bergerak. Kata dia kehadiran taksi berbasis aplikasi itu merugikan.
"Untuk apa instansi yang ada kalau tidak bisa menyelesaikan masalah. Apa harus Jakarta? Jakarta tidak tahu apa yang terjadi di Bali. Ekonomi tidak berjalan, Grab itu merusak Bali, merusak Indonesia," ujarnya.
Sementara itu A.A. Ngurah Adhi Ardhan anggota DPRD Bali menyatakan penolakan atas hadirnya taksi daring yang tidak mempunyai izin.
Aksi dilanjutkan di patung kuda depan pintu Tol Bali Mandara untuk menurunkan baliho taksi daring. Aksi yang dijaga aparat keamanan itu diakhiri dengan doa bersama.
Editor: Rony Sitanggang