Bagikan:

Turunkan Satgas, Bulog Minta Petani Tak Jual Gabah ke Tengkulak

Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Surabaya Selatan, Jombang, Jawa Timur, meminta para petani tidak menjual gabah mereka ke tengkulak.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 23 Mar 2016 14:13 WIB

Turunkan Satgas, Bulog Minta Petani Tak Jual Gabah ke Tengkulak

Salah satu pekerja di gudang Bulog Tunggorono, Jombang, tengah menjemur gabah hasil serapan dari para Petani. Foto: Muji Lestari/KBR

KBR, Jombang -  Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Surabaya Selatan, Jombang, Jawa Timur, meminta para petani tidak menjual gabah mereka ke tengkulak. Pasalnya, Bulog kini menerjunkan satgas ke lapangan untuk menyerap gabah petani. Ini dilakukan untuk memangkas permainan harga yang dikeluhkan petani.

“Kita sudah turun, kita ada sepuluh orang satker kita, ini kita sebar saat ini di Kecamatan Gudo, Perak, Baren, Plandaan sudah masuk. Jadi kalau misalkan ada beberapa pihak yang mengatakan kita belum turun, tolong tunjukkan di mana kita nggak turun”, tegas Norman Susilo, Rabu (23/03/16).

Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan, Norman Susilo, mengatakan, nantinya satgas bakal membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tahun ini Rp. 3700 per kilogram. Ia juga menyebut, satrgas itu bisa ditemui para petani lewat gabungan kelompok-kelompok tani yang ada di desa-desa.

Dari satgas itu, Bulog akan membeli harga gabah di atas harga yang dipatok para tengkulak yakni Rp. 3000 per kilogram. Hal itu tak terkecuali meski gabah mengandung kadar air tinggi.

“Dari Petani kita beli any quality kita beli semua, varietas apapun Ciherang, IR 64 kita beli. Kadar airnya mau dua lima, dua tujuh, tiga puluh, kita beli. Kita tetap beli sesuai dengan HPP Rp. 3700, tentu dengan mempertimbangkan kualitas sesuai dengan Inpres. Kalau di bawah kita mungkin kita beli di bawah tapi tentunya di atas tengkulak sedikit. Kalau di atas kualitasnya kita beli di atas harga Rp. 3700. Kita bisa beli Rp. 3600 – 3800 kita beli, tergantung kualitasnya”, imbuh Norman Susilo.

Namun begitu saat ini, harga gabah di Kabupaten Jombang anjlok. Hal itu diduga karena ada permainan tengkulak. Untuk satu kilogram gabah kering yang baru dipanen dari sawah, harga jualnya kini sebesar Rp. 2500 per kilogram.  Sedangkan untuk gabah kering sawah, termahal hanya mencapai Rp. 3000 per kilogramnya. Padahal,  sesuai dengan Instruksi Presiden tahun 2015 Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp. 3700 per kilogram.



Editor: Quinawaty Pasaribu
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending