KBR, Nunukan– Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara bakal menghentikan operasional pengolahan air bagi warga jika empat hari kedepan tidak turun hujan. Kepala Bagian Keuangan PDAM Nunukan Suparlan Kasmin mengatakan, dua embung penampungan air, sudah kritis.
“Embung Bilal dan Embung Persemaian sudah sangat kritis airnya. Perharinya saja kita memebutuhkan air lebih kurang 4.320. liter kubik. Kalau perharinya kita ambil 4.320 dikalikan 30 berarti 129.600 liter kubik berarti habis sama sekali kalau tidak ada hujan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (03/08).
Dia menambahkan penyerahan surat penghentian operasional kepada bupati Nunukan diambil PDAM untuk melakukan antisipasi langkah yang diambil pemerintah daerah karena minimnya pasokan air dari 2 embung yang dimiliki PDAM.
Penghentian operasional PDAM Kabupaten Nunukan akan berdampak pada 7000 lebih pelanggannya. Selama 4 bulan terakhir Kabupaten Nunukan dilanda kemarau sehingga debit air Sungai Bilal mau pun Sungai Bolong terus menusut. Kemarau diperparah dengan Hutan Lindung Pulau Nunukan yang merupakan daerah resapan air hujan telah beralih fungsi menjadi pemukiman warga dan kebun sawit.
Editor: Dimas Rizky