KBR, Jakarta- Hujan deras yang mengguyur Sumatera Barat dinihari tadi menyebabkan enam kecamatan di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman dilanda banjir. Daerah paling parah terendam banjir berada di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, dimana ketinggian air mencapai dua meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Sumatera Barat Zulfiatno mengatakan diperkirakan ada sekitar seribu warga terdampak banjir. Namun BPBD masih mendata warga dan memprioritaskan untuk evakuasi terutama warga kelompok rentan.
"Ada kurang lebih 18 perahu karet ke lokasi, untuk evakuasi. Sebagian masyarakat mengevakuasi sendiri, jadi yang kita utamakan adalah disabilitas dan anak-anak," kata Zulfiatno kepada KBR, Selasa (22/3/2016).
Zulfiatno menegaskan banjir yang terjadi bukanlah banjir bandang. "Hujan dari mulai jam tujuh malam, sampai pagi ini.
Sekarang sudah mulai reda. Intensitas hujan tinggi sekali, dan durasi juga
lama. Jadi tidak tertampung oleh sungai-sungai di Kota Padang. Jadi ini banjir
luapan, bukan banjir bandang," ujarnya
Banjir melanda sekitar 13
kelurahan dan desa di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman. Di Kota Padang, banjir antara lain terjadi di Kecamatan Koto Tangah meliputi Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Air Pacah, Padang Sarai, Bungo Pasang, Kurao Pagang, Lubuk Buaya, dan Tabing Bandar Gadang dengan ketinggian lebih dari 1 meter. Di Kecamatan Padang Selatan, banjir terjadi di Kelurahan Seberang dengan ketinggian satu meter. Sementara di Kecamatan Padang Utara terjadi di Kelurahan Ulak Karang.
Sementara itu, di Kabupaten Padang Pariaman, banjir terjadi di Kecamatan Ulakan Tapakis (di Nagari/desa Tapakis dan Nagari Ulakan. Di Kecamatan Lubuk Alung, banjir melanda Nagari Sikabu, sementara di Kecamatan Batang Anai, banjir terjadi di Nagari Kasang.
Luasnya wilayah yang terkena dampak banjir tak seimbang dengan ketersediaan perahu karet. Kepala BPBD Sumatera Barat Zulfiatno mengakui belum semua daerah terjangkau evakuasi dari BPBD.
Namun BPBD, kata dia, sudah mulai menyalurkan bantuan makanan ke pos-pos pengungsian seperti sekolah, rumah ibadah dan kantor pemerintah desa. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa.
Editor: Malika