KBR, Nunukan- Harga cabai lokal di Kabupaten Nunukan Kalimantanm Utara melonjak hingga Rp. 120.000 ribu rupiah. Pedagang menilai lambannya pasokan dari wilayah Sulawesi menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga cabai.
Pedagang cabai di Pasar Sentral Inhutani Nunukan, Muhammad Sidiq mengatakan, selain kekurangan pasokan dari Sulawesi, kenaikan harga cabai lokal juga dikarenakan petani Lombok yang lebih suka menjual hasil panenya mereka ke Tawau Malaysia.
"Harga normalnya kadang Rp.40.000 – Rp. 50.000 sekilo. Tingginya kemarin Rp. 120.000 pas.(Jadi penyebab meroket begitu?) Yang pertama lambatnya dari Suilawesi juga, kedua di Nunukan panennya lambat. Kan kadang Lombok sini dibawa ke Tawau (Malaysia)."ujar Muhammad Sidiq Senin (14/03/2016).
Muhammad Sidiq menambahkan, harga cabai di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan memang sangat fluktuatif. Apalagi kata dia, untuk mencukupi kebutuhan cabai, pedagang di Nunukan masih mengandalkan pasokan dari Sulawesi.
Selain harga cabe lokal, harga cabe besar, cabe rawit dan cabai keriting juga mengikuti kenaikan harga hingga 2 kali lipat dari harga biasanya yang berada di kisaran Rp. 40.000.
Editor: Malika