KBR, Malang- Aliansi Mahasiswa Peduli Satwa memprotes sirkus lumba-lumba yang diselenggarakan di lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur. Koordinator aliansi, Algriawan Bayu menilai sirkus mengeksploitasi lumba-lumba. Pasalnya lumba-lumba berada dalam kolam sempit yang menyebabkan
satwa stres dan mengalami mal nutrisi. Kolam menggunakan air tawar yang dicampur klorin dan garam sehingga menyebabkan kulit lumba-lumba rusak dan mengalami iritasi mata.
"Menurut kami ini kejam, bukan edukasi tapi eskploitasi satwa. Karena kolam sendiri sempit menghambat satwa melakukan perilaku alami. Terjadi mal nutrisi. Polusi suara, bising menambah tingkat stres satwa," ujarnya kepada wartawan, Kamis (03/31).
Selain lumba-lumba, sirkus juga menampilkan beruang madu dan kakak tua jambul kuning yang dilindungi. Satwa itu dilindungi dan langka.
Mereka melayangkan surat protes ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam dan Dinas Pendidikan Kota Malang. Mereka meminta agar Dinas Pendidikan Kota Malang melarang siswa menonton pertunjukan sirkus. Sebab mayoritas penonton merupakan anak-anak dan pelajar.
Dalam aksinya, mereka menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan kekejaman dalam melatih lumba-lumba sirkus.
Editor: Dimas Rizky