KBR, Banjarnegara – Hujan deras yang terjadi sejak Kamis lalu, menyebabkan longsor di Desa Clapar Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Jumat pagi (25/3/2016). Akibatnya, sembilan rumah rusak berat, tiga rusak sedang dan 29 rumah terancam terkena longsoran. Selain itu, sebanyak 153 orang mengungsi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subandrio mengatakan, longsor menghantam RT 1, 2 dan 3 RW 01 Desa Tlapar. Warga mulai mengungsi ke gedung SDN 02 Clapar dan di perumahan warga di RW 02.
Menurut Catur, pada Kamis petang, warga sudah melihat tanda pergeseran tanah di perbukitan. Melihat tanda tersebut, warga mulai mengungsi.
Kemudian pada Jumat dinihari sekira pukul 01.30 WIB, tanah mulai meluncur turun. Hingga pada pukul 06.00 WIB, longsor terjadi dengan luncuran material yang tinggi di perbukitan seluas 5 hektar. Kata Subandiro, tanah meluncur sejauh 1,2 kilometer.
"Jadi ada pergerakan tanah diketahui warga sejak pukul 06.00 WIB, kemarin Kamis sore. Lalu pada pukul setengah dua dinihari luncurannya cukup deras sehingga menimbulkan panik. Jalur Madukara-Banjarnegara via Magetan putus. Kami mengungsikan 153 jiwa. Kita memberikan tempat di SDN 2 Clapar dan ada juga yang mengungsi ke rumah sudaranya," kata Catur.
Ia menjelaskan, saat ini sekira 200 orang tim gabungan yang terdiri Kodim 0704, Polres Banjarnegara, Banser, Tagana, PMI, Bela Negara, dan warga setempat lebih 200 personil membantu proses penyelamatan barang-barang berharga yang masih tertinggal di dalam rumah.
Catur menambahkan, longsor juga memutus total akses utama Kecamatan Madukara ke Banjarnegara sehingga transportasi harus memutas ke Kecamatan Karangkobar. Hingga saat ini, listrik padam.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat bencana ini diprakirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Editor: Quinawaty Pasaribu