KBR, Singkil- Jemaat Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPPD) Siatas di Singkil, Aceh, tidak bisa melakukan prosesi Paskah selama seminggu terakhir. Prosesi Paskah terdiri dari Minggu Palem, Rabu Abu, Kamis Putih, serta Jumat Agung.
Pemimpin jemaat, Norim Berutu, mengatakan pihaknya tidak punya fasilitas yang memadai karena gereja mereka sudah dirobohkan. Sementara tenda sementara yang digunakan beribadah tidak layak, banyak nyamuk dan tidak ada listrik.
"Harusnya ada ibadah-ibadah selama satu minggu ini. Kami tidak bisa lakukan karena situasinya di sana (semak-semak)," ungkapnya kepada KBR.
"Lampu nggak ada, semak-semak, bagaimana jalannya? Jadi kami banyak gangguan pelaksanaan kegiatan ibadah," jelasnya lagi.
Norim menjelaskan, pihaknya akan tetap menggelar acara Paskah sederhana pada Minggu ini. Hal ini untuk menghibur anak-anak yang trauma akan pembongkaran gereja.
"Biasanya kami buat acaranya semarak, ada kegiatan Paskah juga dan lainnya," imbuhnya.
GKPPD Siatas dirobohkan pemerintah Singkil Oktober lalu kareaz tidak memiliki IMB. Gereja dirobohkan setelah ada desakan kelompok intoleran. Jemaat GKPPD Siatas sendiri sudah mengajukan IMB sampai 3 kali namun tak pernah mendapatkan jawaban.
Editor: Malika