KBR, Banyumas – Bulog Jawa Tengah kesulitan menyerap gabah petani lantaran tingginya harga pasaran Gabah Kering Panen (GKP). Padahal saat ini memasuki musim panen raya tanam pertama. Juru Bicara Bulog Sub Divre 4 Jawa Tengah, Priyono mengatakan, dari target serapan sebesar 80 ribu ton setara beras, Bulog Sub Divre 4 baru menyerap 1.700 ton.
Kata Priyono, saat ini harga gabah di tingkat petani mencapai Rp3.700 hingga Rp3.900 per kilogram. Sementara Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp3.750 per kilogram.
Ia menjelaskan, pihaknya juga terkendala terbatasnya jumlah personel Satuan Kerja (Satker). Untuk empat kabupaten wilayah kerja yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Purbalingga, Satker Bulog Sub Divre 4 Jawa Tengah hanya memiliki 23 personil.
"Kalau Banyumas masih tinggi semua di atas HPP, antara Rp3700 sampai Rp3900 per kilogram (gabah). Kalau serapan saat ini sudah mencapai hampir 1700 ton. Kita kan targetnya serapan untuk satu tahun, jadi semua kemungkinan kita maksimalkan. Kita juga nggak ada hari libur. Sabtu Minggu juga tetap ke lapangan. Di lapangan tetap melakukan pembelian. Kita juga memasang spanduk itu," kata Priyono, Selasa, 29/3/2016.
Priyono juga mengatakan, untuk menggenjot serapan gabah, pihaknya berencana menambah personil Satker mulai April 2016. Ia memprediksi, mulai pertengah April nanti, harga gabah bakal menurun seiring rampungnya panen raya sehingga Bulog bisa memaksimalkan serapan.
Ia menambahkan, saat ini Bulog belum melakukan pembelian gabah untuk stok beras premium dan hanya membeli stok kualitas medium untuk raskin.
Editor: Quinawaty Pasaribu