Bagikan:

Harga Tinggi, Bulog Jateng Sulit Serap Gabah Petani

"Kita kan targetnya serapan untuk satu tahun, jadi semua kemungkinan kita maksimalkan. Kita juga nggak ada hari libur. Sabtu Minggu juga tetap ke lapangan."

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 29 Mar 2016 11:39 WIB

Harga Tinggi, Bulog Jateng Sulit Serap Gabah Petani

Petani tengah menjemur gabah hasil panen. Antara Foto

KBR, Banyumas – Bulog Jawa Tengah kesulitan menyerap gabah petani lantaran tingginya harga pasaran Gabah Kering Panen (GKP). Padahal saat ini memasuki musim panen raya tanam pertama. Juru Bicara Bulog Sub Divre 4 Jawa Tengah, Priyono mengatakan, dari target serapan sebesar 80 ribu ton setara beras, Bulog Sub Divre 4 baru menyerap 1.700 ton.

Kata Priyono, saat ini harga gabah di tingkat petani mencapai Rp3.700 hingga Rp3.900 per kilogram. Sementara Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp3.750 per kilogram.

Ia menjelaskan, pihaknya juga terkendala terbatasnya jumlah personel Satuan Kerja (Satker). Untuk empat kabupaten wilayah kerja yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Purbalingga, Satker Bulog Sub Divre 4 Jawa Tengah hanya memiliki 23 personil.
 
"Kalau Banyumas masih tinggi semua di atas HPP, antara Rp3700 sampai Rp3900 per kilogram (gabah). Kalau serapan saat ini sudah mencapai hampir 1700 ton. Kita kan targetnya serapan untuk satu tahun, jadi semua kemungkinan kita maksimalkan. Kita juga nggak ada hari libur. Sabtu Minggu juga tetap ke lapangan. Di lapangan tetap melakukan pembelian. Kita juga memasang spanduk itu," kata Priyono, Selasa, 29/3/2016.

Priyono juga mengatakan, untuk menggenjot serapan gabah, pihaknya berencana menambah personil Satker mulai April 2016. Ia memprediksi, mulai pertengah April nanti, harga gabah bakal menurun seiring rampungnya panen raya sehingga Bulog bisa memaksimalkan serapan.

Ia menambahkan, saat ini Bulog belum melakukan pembelian gabah untuk stok beras premium dan hanya membeli stok kualitas medium untuk raskin. 

Editor: Quinawaty Pasaribu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending