KBR, Cilacap– Kendati bukan termasuk wilayah yang mengalami gerhana matahari total (GMT) Banyumas, Cilacap dan sekitarnya akan mengalami gerhana matahari 85 persen pada 9 Maret lusa atau hanya 15 persen bagian matahari yang terlihat.
“Untuk wilayah Jogja, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara 85 persen tertutup oleh bayangan bulan. Jadi bisa tiga per empat lebih lah,” kata Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan kepada KBR, Senin (7/3/2016).
Rendy melanjutkan, secara umum durasi gerhana di Banyumas dan sekitarnya bakal terjadi selama 2 jam 15 menit.
“Waktu terjadinya sekitar 06.19 WIB atau 6.20 WIB, itu mulai terjadi gerhana. Pada puncak maksimum pada pukul 07.23 WIB, kemudian berangsur terbuka hingga berakhir sekitar pukul 08.35 WIB,” ujarnya.
Kata dia, gerhana sebagian justru berbahaya bagi kesehatan mata orang yang melihat dalam durasi waktu yang lama. Sebaliknya, gerhana matahari total tidak berbahaya pada fase puncak, saat matahari tidak terlihat sama sekali. Yang berbahaya adalah ketika fase gerhana dimulai dan saat matahari mulai terbuka.
“Kalau gerhana matahari itu bahayanya setelah terjadi setelah puncaknya. Jadi pada awal, saat gerhana matahari mulai, kemudian terbuka kembali itu yang berbahaya. Kita melihatnya harus memakai kacamata pelindung atau kacamata hitam,” jelasnya.
Dia menambahkan, pada 9 Maret pagi diprakirakan cuaca di Banyumas, Cilacap, Banjarnegara hingga Kebumen secara umum cerah berawan. Dengan demikian, masyarakat bisa menikmati gerhana matahari tanpa alat bantu.
Diketahui, gerhana matahari total bakal terjadi di 45 kabupaten di 11 provinsi berbeda pada 9 Maret lusa. Sebelas provinsi tersebut adalah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Sedangkan daerah lainnya akan mengalami gerhana sebagian hingga 85 persen.
Editor: Malika