Bagikan:

Balita di Banyumas Meninggal Akibat DBD

Dani adalah korban meninggal ke-10 akibat DBD, Ia tercatat sebagai satu-satunya balita yang meninggal.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 05 Mar 2016 19:31 WIB

Balita di Banyumas Meninggal Akibat DBD

Pengasapan Cegah Demam Berdarah. (Foto: Antara)

KBR, Banyumas – Balita berusia empat tahun bernama Dani Satria Wibawa, anak Melki Wibowo warga Desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Sukarjo, Sabtu dinihari tadi (5/3/2016).

Juru Bicara RSUD Margono Sukarjo, Parsono mengatakan, Dani dirujuk ke RSUD pada 3 Maret lalu dari RS Sinar Kasih dan langsung masuk ruangan perawatan intensif (ICU). Kata dia, Dani sempat transfusi darah. Namun, kondisinya menurun. Pada Sabtu pukul 02.05 WIB Dani dinyatakan meninggal dunia. "Langsung masuk tanggal tiga ditangani ke ICU. Namun pada 5 Maret tadi pagi 02.05 WIB meninggal dunia. Umur empat tahun," jelas Parsono.

Soal kebutuhan tranfusi darah,  Parsono menjelaskan, RSUD Margono menyediakan instalasi khusus bank darah hasil kerjasama dengan Palang Merah Indonedia (PMI). Itu sebab, kebutuhan darah di RSUD Margono cukup. Ia menegaskan, seluruh biaya perawatan DB di RSUD Margono gratis asal pasien bersedia ditempatkan di sal kelas 3 RSUD.

Data Dinas Kesehatan Banyumas menyebut, Dani adalah korban meninggal ke-10 akibat DBD, Ia tercatat sebagai satu-satunya balita yang meninggal. Hingga hari ini (Sabtu, 05/03/2016), lebih dari seratus pasien DBD dirawat di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein menetapkan status Kejadian Luar Biasa DB di Banyumas 4 Februari lalu. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan rutin di seluruh wilayah. Sedangkan pengasapan (fogging) dilakukan intensif di wilayah beresiko tinggi.
(Nurika Manan)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending