KBR, Kupang - Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun ini akan membantu pemerintah setempat menurunkan angka kematian bayi di 10 kabupaten.
Ketua Kelompok Kerja Bidang Ibu dan Bayi Tim Penggerak PKK NTT Ien Andryani mengatakan, tahun ini hanya di 10 kabupaten yang menjadi wilayah AIPMNH atau Australia Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health. Pada 2016, PKK akan bekerja di semua kabupaten.
"Kita akan memulai 10 kabupaten wilayah AIPMNH. Dan 2016, baru seluruh kabupaten dibiayai oleh provinsi. Bukan hal yang luar biasa yang harus dihitung. Misalnya normalnya bayi itu pipis 6 sampai 8 kali. Ganti popoknya berapa kali. Kulitnya warnanya bagaimana?" kata Ien Indriaty di Kupang, Kamis (19/3).
Ien Indriany menambahkan, para kader PKK di desa-desa akan mendata seluruh ibu hamil dan mengarahkan untuk memeriksa kehamilan serta melahirkan di fasilitas kesehatan. Setelah ibu melahirkan, para kader juga akan mendampingi ibu hamil untuk mengikuti perkembangan bayinya. Dengan begitu, kata Ien Indryani, angka kematian bayi di NTT akan menurun.
Data Dinas Kesehatan NTT memperlihatkan kematian bayi di NTT masih turun naik. Pada 2009 mencapai 1.215 bayi meninggal. Tahun 2010 menjadi 1.305 bayi meninggal. Setahun kemudian turun menjadi 1.272 bayi meninggal Tetapi pada 2012 jumlah bayi yang meninggal bertambah menjadi 1.350.Pada 2013 turun menjadi 1.286 bayi meninggal dan tahun 2014, 1.282 bayi meninggal.
Editor: Antonius Eko