KBR, Jombang – Dinas Pendidikan Jombang, Jawa Timur, didatangi puluhan orang dari Ormas Nahdlatul Ulama (NU). kedatangan mereka untuk meminta Diknas menyikapi potensi dan indikasi pertumbuhan benih-benih radikalisme di Kabupaten Jombang pasca temuan adanya ajaran faham Islam garis keras di buku agama kelas XI SMA.
Ketua Gerapan Pemuda Ansor NU, Zulfikar Damam Ikhwanto mendesak dinas pendidikan dan Kementerian Agama untuk mengkaji secara mendalam atas dokumen kurikulum, buku referensi dan aktivitas kesiswaan. Langkah ini perlu dilakukan untuk menangkal masuknya faham radikalisme di lingkungan sekolah.
“Karena memang tentu kita harus menyelamatkan anak didik kita ini agar tidak menjadi anak-anak muda yang kemudian gampang sekali melegalkan perbuatan yang radikal” Kaya Zulfikar, Senin (23/3/1015).
Zulfikar berharap, dinas pendidikan setempat benar-benar serius mengantisipasi masuknya faham radikal tersebut di kalangan pelajar.
Kedatangan mereka disambut baik oleh Kepala Dinas Pendidikan Jombang, Muntholib. Dia menjelaskan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh sekolah dan jajarannya untuk menarik buku PAI yang berisi materi berfaham ISIS itu. Penarikan sudah dimulai sejak Senin pagi.
Kedatangan sejumlah organisasi NU itu juga diwarnai penyerahan pernyataan sikap bersama yang berisi sejumlah tuntutan soal penguatan faham Islam Ahluss Sunnah Wal Jamaah. Mereka diantaranya yakni, Ikatan Sarjana NU (ISNU), GP Ansor, Persatuan Guru NU (PERGUNU), Fatayat NU, Ikatan Pelajar Putra NU (IPNU), dan Ikatan pelajar Putri NU (IPPNU).
Editor: Antonius Eko