KBR, Kupang - Sejumlah pejabat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan bakal mundur dari jabatan dan pegawai Negeri sipil. Ini menyusul keterlibatan mereka di pemilu kepala daerah akhir tahun ini.
Kepala Badan Arsip NTT, Eduard Gana mengatakan bertarung di pemilukada merupakan sebuah pilihan dan setiap pilihan ada risikonya. Sejauh ini, Eduard Gana sudah mendaftar ke Partai Nasdem, Demokrat dan Hanura. Dia akan bertarung di pemilukada Sumba Barat.
“Siap maju dengan risiko juga begitu. Inikan risiko pertama ini harus berhenti kalau direkrut, risikonya harus meninggalkan jabatan dan status sebagai aparatus sipil negara. Risiko kedua, adalah menang tidak menang. Saya harus balik harus siap kalah dan menang begitu. Selama ini kan orang begitu kalah tidak siap bahkan sampai ke MK juga sebenarnya tidak karuan-karuan," kata Eduard Gana di Kupang, Kamis (19/3).
Akhir tahun ini, penyelenggaraan pilkada serentak mulai digelar. Pilkada akan diselenggarakan selama tiga gelombang. Gelombang pertama akan dilaksanakan akhir tahun ini untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2015 dan Januari-Juli 2016.
Pilkada gelombang kedua dilaksanakan Februari 2016, untuk kepala daerah dengan masa jabatan berakhir Juni-Desember 2016 dan 2017. Pilkada gelombang ketiga dilaksanakan Juni 2018 untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2018 dan 2019.
Editor: Antonius Eko