Bagikan:

Derita Hilal, Bocah yang Terancam Buta Karena SJS

Awalnya hanya berupa penyakit cacar.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 19 Mar 2015 18:18 WIB

Author

Muji Lestari

Bupati Jombang (kanan) saat melihat kondisi Mohamad Hilal Fuadi, bocah berusia 11 tahun yang sudah 7

Bupati Jombang (kanan) saat melihat kondisi Mohamad Hilal Fuadi, bocah berusia 11 tahun yang sudah 7 tahun mengalami akibat mengalami penyakit SJS. (foto: Muji Lestari)

KBR, Jombang - Sejumlah anak bermain dan berlarian di halaman rumah sederhana di Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Kamis (19/3). Ekspresi ceria nampak di wajah-wajah mungil itu. Namun tidak demikian dengan Mohamad Hilal Fuadi, bocah yang masih berusia 11 tahun. Dia justru berjalan dengan tertatih-tatih. Tangannya memegang lengan seorang gadis kecil di depannya, yang tak lain adiknya sendiri.

Tidak jarang perempuan kecil itu memberi komando. Jika diminta berhenti, Hilal pun menuruti kata itu. Begitu juga sebaliknya, ketika diminta berjalan, Hilal langsung melangkahkan kakinya. Ya, lengan sang adik itulah yang digunakan Hilal sebangai penyangga ketika ingin bermain bersama teman sebayanya. Maklum saja, anak pasangan suami isri, Latif dan Fitria itu menderita SJS (Steven Jhonson Syndrome) sejak berusia lima tahun.

Berdasarkan diagnosa dokter, Hilal menderita penyakit kulit SJS yang menjalar hingga ke mata sehingga menyebabkan matanya terganggu bahkan buta dan harus dioperasi.

Kata sang ibu, Fitria, awalnya Hilal menderita penyakit cacar. Terakhir hasil diagnosa dokter di Rumah Sakit Dr Soetomo, anaknya terkena SJS.

Fitria berkisah, penglihatan putranya mendadak terganggu saat usianya 5 tahun. Awalnya, Hilal terserang cacar air. Untuk menyembuhkannya, Hilal rajin mengkonsumsi obat. Namun penyakit cacar air itu bukannya sembuh, justru penglihatannya yang ikut terganggu. Setelah dirujuk ke RSUD Dr Sutomo Surabaya, warga Desa Gedangan ini didiagnosa menderita SJS. Solusinya, indera penglihatan Hilal harus dioperasi.

"Sudah tiga tahun ini, saya antre di RSUD dr Soetomo. Namun belum juga ada penanganan. Alasannya, menunggu dokter mata asal Singapura datang ke Surabaya," ujar Fitria yang dibenarkan oleh sang suami, Latif.

Namun demikian, Fitria mengakui, setiap tiga bulan sekali, ia beserta sang anak harus ke Surabaya untuk kontrol. Namun, kondisi itu tak berjalan lama, karena kini Fitria sudah tidak punya biaya lagi untuk pengobatan anaknya.

Rabu petang, saat matahari tergelincir ke ufuk barat, wajah Hilal sumringah. Ia kedatangan tamu istimewa, yakni Bupati Jombang Nyono Suharli, beserta rombongan. Kedatangan orang nomor satu di Jombang itu khusus untuk melihat kondisi anak pertama dari pasangan Latif dan Fitria. Begitu bupati datang, dengan dituntun sang ibu, Hilal bersalaman dengan Bupati.

Di depan bupati, Hilal  mengatakan ingin sembuh dan bisa bersekolah seperti teman sebayanya. Bupati mengangguk sembari mengelus kepala bocah berusia 11 tahun tersebut. Sementara Latif dan Fitri nampak berkaca-kaca.

Bupati mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas kondisi warganya tersebut. Sebab itu pula, Pemkab Jombang akan berupaya semaksimal mungkin membantu pengobatan Hilal. Termasuk menggratiskan seluruh biaya pengobatan untuk Hilal.

"Kita sudah koordinasi dengan RSUD Jombang. Yang diperlukan oleh Hilal adalah donor mata. Soal biaya, semuanya ditanggung Pemkab Jombang. Kalau nampaknya donor wajib dilakukan karena kornea dua-duanya sudah rusak," ujar Nyono sebelum meninggalkan rumah sederhana milik warga Gedangan itu.

Sementara, usai mengunjungi Hilal, pihak Pemkab Jombang memutuskan akan menanggung seluruh biaya pengobatan terhadap anak seusia kelas V SD itu. Direktur RSUD Jombang, Puji Umbaran, yang datang bersama rombongan mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap Hilal. 

Saat dikonfirmasi soal penyebab penyakit dan dugaan kesalahan medis yang dialami Hilal tujuh tahun silam, Puji enggan menjawabnya.  Dia hanya menjelaskan bahwa,ada sebuah proses yang menjadi penyebab keruskan pada kornea mata Hilal. Namun, pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan dokter spesialis mata.

"Besok Hilal akan kita bawa RSUD Jombang untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Secara ilmiah penyebabnya macam-macam, bisa karena kimia, bisa infeksi dan lain sebagainya," pungkas Puji Umbaran.

Editor: Anto Sidharta 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending