KBR, Lhokseumawe – Kasus penembakan dua anggota intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 0103/Aceh Utara, diduga dilakukan tiga kelompok bersenjata. Ketiga kelompok itu dipimpin oleh bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di bawah kendali komplotan Nurdin alias Din Minimi, Bahar dan Dahlan.
Kepala Polisi Daerah (Polda) Aceh, Husein Hamidi menegaskan, pihaknya sekarang terus memburu keberadaan ketiga kelompok tersebut. Ketiga komplotan itu terpusat di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur.
“Masih ada kelompok bersenjata yang tersebar, yaitu di Aceh Utara dan Aceh Timur. Kita memperhitungkan kelompok-kelompok senjata inilah. Jadi, ada beberapa kelompok bersenjata antara lain, seperti kelompok Din Minimi dan juga ada kelompok-kelompok lain,” tegas Husein Hamidi kepada wartawan, Kamis (26/3/2015).
Dua anggota Satuan Intelijen Kodim 0103/Aceh Utara, tewas ditembak komplotan bersenjata api. Masing-masing atas nama Serda Hendrianto, 41, asal Palembang, Sumatera Selatan dan Sertu Indra Irawan, 36, dari Kerinci, Provinsi Jambi.
Dalam kasus penembakan anggota intel Kodim ditemukan barang bukti 18 butir selongsong senjata api, yaitu 15 butir Ak-47 dan 3 butir M-16.
Editor: Antonius Eko