Bagikan:

TKI Banyuwangi Masih Terkatung-katung Nasibnya di Taiwan

Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, berjanji bakal memfasilitasi pemulangan Sihatul Alfiyah, Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di Taiwan. Sihatul sebelumnya terbaring koma sejak September tahun lalu karena diduga disiksa majikan.

NUSANTARA

Rabu, 19 Mar 2014 08:42 WIB

Author

Hermawan

TKI Banyuwangi Masih Terkatung-katung Nasibnya di Taiwan

tki, banyuwangi, taiwan, Sihatul Alfiyah

KBR68H, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, berjanji bakal memfasilitasi pemulangan Sihatul Alfiyah, Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di Taiwan. Sihatul sebelumnya terbaring koma sejak September tahun lalu karena diduga disiksa majikan. 


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk mempercepat pemulangan TKW asal desa Plampangrejo itu. Pihaknya juga bakal siapkan rumah sakit jika Sihatul sudah kembali ke Banyuwangi.


”Saya sedang menunggu keputusan dari keluarganya apakah akan diputuskan dibawa pulang. Saya minta tertulis karena kalau terjadi sesuatu ini bukan menjadi tanggungan kita tetap harapan kita ini ke depan bisa dibawa pulang ke Banyuwangi. Jika memang keluarganya menginginkan dan Pemda berkoordinasi dengan konjen dagang di Taiwan sekaligus BNP2TKI,”kata Abdullah Azwar Anas.


Sejak 22 September lalu, Sihatul Alfiyah terbaring koma karena diduga disiksa majikannya. Sihatul sempat dirawat di Chi Mei Medical Centre di Liouying Taiwan. Hasil diagnosis memperlihatkan ada luka pada bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul. 


Sihatul berangkat ke Taiwan melalui perusahaan pengerah tenaga kerja, PT Sinergi Bina Karya yang beralamat di Malang Jawa Timur. Di Taiwan Sihatul bekerja sebagai buruh di peternakan sapi perah di Tainan City Taiwan. Kini dia masih terbaring lemah pasca sadar dari komanya itu. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending