KBR68H, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB mencatat masih ada 48 titik api di Riau hingga hari ini. Kondisi ini didorong oleh siklon tropis gillian yang menyebabkan tanah dan udara di Riau lebih kering. Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto mengatakan, kondisi ini membuat api mudah membesar dan menyebar. Karena itu, BNPB memastikan satgas dan bom air tetap bekerja. (Baca: Kemenhut Minta UKP4 Turun Tangan Tindak Pembakar Hutan Riau)
"Ada sekitar 48. Gara-gara kering, tanah dan udaranya jadi kering. Kering kering. Sehingga potensi api menjadi besar," kata Tri Budiarto saat dihubung KBR68H, Selasa (25/3) malam.
Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto mengatakan, lembaganya sudah mengerahkan 3.500 personel Satgas darat untuk memadamkan api. Satgas ini juga mencegah orang membakar lahan, menegakkan hukum, serta sosialisasi dan melayani kesehatan warga. Pihaknya juga tetap mengerahkan 3 jenis pesawat untuk operasi bom air. Hari ini, pesawat sikorsy sudah melakukan 180 sorti, pesawat kamov 120 sorti dan pesawat bolcow 60 sorti. Hal ini akan terus dilakukan sampai hujan turun yang dia perkirakan turun Kamis (27/3) pagi.
Sementara itu, LSM Lingkungan Walhi Riau menilai kasus kebakaran yang terjadi di area PT Nasional Sago Prima harus sampai ke pengadilan. Direktur Eksekutif Walhi Riau Riko Kurniawan mengatakan, bantahan pengacara PT NSP OC Kaligis soal status tersangka PT NSP hanyalah pengalihan isu. Menurutnya, semestinya PT NSP membuktikan perusahaan tersebut tidak membakar lahan milik perusahaan itu melalui proses pengadilan. (Baca: SBY Dinilai Terlambat Tangani Kebakaran Hutan Riau)
“Sebetulnya semakin mereka bekilah semakin menunjukkan boroknya mereka sehingga menurut kami wajar ini segera disidangkan sehingga dipersidanganlah dibuktikan apakah mereka bertanggung jawab menjaga konsesi mereka atau tidak. Seharusnya polda sudah tahu di sana ada titik api, ada 1200 hektar. Okey perusahaan bilang bukan kami yang membakar, itu dibuktikan di pengadilan. Tetapi harus dikejar juga kelalaian mereka. Banyak terjadi kebakaran di perusahaan itu kan karena kelalaian mereka menjaga konsensi,” jelas Riko Kurniawan Selasa (25/03)
Februari lalu Walhi Riau telah melaporkan PT NSP ke Polda Riau atas kebakaran lahan yang terjadi di area mereka. Satgas penegakan hukum penanggulangan bencana kabut asap Riau juga telah menetapkan perusahaan yang beroperasional di Kabupaten Kepulauan Meranti tersebut sebagai tersangka pada 13 Maret lalu. Sementara itu, Pengacara PT NSP OC kaligis membantah kliennya sebagai tersangka. Kata dia, perusahaan sagu tersebut tidak mungkin membakar lahannya, karena telah menyebabkan kerugian hingga 15 miliar rupiah.
Editor: Nanda Hidayat
Siklon Gillian, 48 Titik Api Muncul di Riau
KBR68H, Jakarta - KPU mencatat hingga kini ada 2,7 juta surat suara yang rusak. Jumlah ini tersebar di 301 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

NUSANTARA
Selasa, 25 Mar 2014 22:14 WIB


Siklon Gillian, Titik Api, Riau
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai