KBR68H, Mataram - Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara mengaku kewalahan menangani persoalan sampah di Pulau Wisata Gili Trawangan. Saat ini produksi sampah di Gili Trawangan lebih dari 5 ton sehari.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu mengatakan, untuk itu pihaknya meminta bantuan dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat. Pasalnya kata dia, selama ini sampah di bawa keluar dari Gili Trawangan dengan perahu namun sebagian menumpuk di tengah pulau eksotis itu.
"Produksi sampah itu lima ton lebih satu hari. Jadi harus kita tangani betul-betul kalau kita ingin bagus ini kedepannya ke tiga gili itu. Kita sudah meminta bantuan ke provinsi juga untuk dia bisa ikut campur dalam hal sampah dan lingkungan yang ada di ketiga gili itu, kata Djohan.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu menambahkan, Konsulat Jenderal Amerika yang berkunjung ke sana belum lama ini menawarkan mesin pembakar sampah untuk mengurangi volume sampah. Namun dia mengaku sedang berupaya menangani sampah dengan cara khusus agar tidak mengganggu pariwisata.
Editor: Pebriansyah Ariefana