KBR68H, Kupang - Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur menghawatirkan para relawan pengawas pemilu di NTT yang belum memahami aturan pemilu.
Menurut Jurubicara Bawaslu NTT, Jemris Fointuna, mereka memang telah merekrut lebih dari lima ribu relawan pengawas pemilu. Namun separuh dari dari relawan itu adalah pemuda putus sekolah yang ada di desa-desa," Banyak dari mereka yang sekolahnya tidak selesai, Realitasnya memang begitu,"
Jemris Fointuna menambahkan, Bawaslu akan memberikan bimbingan teknis kepada para relawan sebelum melakukan pengawasan. Relawan akan dibekali dengan berbagai aturan pemilu yang terkait dengan pengawasan.
Alasan Bawaslu merekrut relawan pengawas dari kalangan pemuda ini juga dimaksudkan agar pemilih pemula bisa ikut mencoblos alias tidak golput. Bawaslu menghawatirkan jika jumlah golput di NTT naik.
Editor: Luviana