KBR68H, Trenggalek - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur menyisir bahan peledak di rumah keluarga terduga teroris asal Trenggalek, Galih Aji Satria.
Galih ditangkap Densus 88 Antiteror karena diduga sebagai perakit dan pengirim bom ke Makasar Sulawesi Selatan melalui jasa kurir JNE. Polisi menyisir rumah Galih di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Trenggalek.
Kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan penyisiran dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya bahan peledak yang masih tersimpan di rumah Galih.
Sebelumnya Densus 88, menyatakan tersangka mengirimkan paket berisi bom pipa dan kotak, melalui jasa kurir di Trenggalek, sekitar Februari lalu.
"Kami sterilisasi, tadi sekitar 40 menit. Keluarganya juga sangat kooperatif dengan kami. Dalam pemeriksaan tidak ditemukan adanya benda-benda berbahaya di sana. Tapi yang kami khawatirkan kalau ada yang berbahaya bisa membawa dampak yang merugikan lingkungan. Kami juga sudah koordinasi dengan Densus," katanya, saat ditemui di rumah terduga teroris, Sabtu (22/3).
Kepolisian tak menemukan adanya bahan peledak setelah menggeledah rumah Galih selama 40 menit. Polisi hanya mengamankan beberapa lembar dokumen berupa surat milik Galih Aji Satria.
Sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris, Galih Aji Satria di bandara Soekarno Hatta Jakarta. Dia diduga kuat sebagai pelaku perakit sekaligus pengrim paket bom ke Makasar.
Pengiriman bom tersebut dilakukan melalui jasa pengiriman barang JNE di Kecamatan Panggul Trenggalek. (Baca: JNE Pertanyakan Paket Bom Bisa Lolos di Bandara)
Editor: Agus Luqman