KBR68H, Jakarta - Kepolisian Daerah Aceh menemukan sejumlah senjata api saat menggelar patroli di wilayah tersebut selama beberapa waktu terakhir. (Baca: Amankan Hari Pencoblosan, Belasan Ribu Polisi Siaga di Aceh). Sejumlah senjata itu antara lain senjata laras panjang dan replika senjata. Kegiatan patroli dilakukan menyusul meningkatnya aksi kekerasan di Bumi Serambi Mekah selama beberapa pekan terakhir, terutama jelang pemilu. Juru bicara Polda Aceh, Gustav Leo mengatakan, patroli digelar setiap malam dengan batas waktu yang belum ditentukan.
"Enam senjata api. Dua soft gun, ada senjata revolver, kemudian ada senjata panjang satu, dapat juga narkotika beberapa bal ganja. Jadi ada hasilnya yang sudah kita dapat. Hampir semua wilayah ada hasilnya, tetapi yang mulai dapat senjata api itu di wilayah Utara, Lhokseumawe, Langsa, Aceh Selatan juga dapat kemudian dengan Bireun," ungkap Gustav saat dihubungi KBR68H, Ahad (30/03).
Sebelumnya, sejumlah kekerasan dengan motif politik terjadi di Aceh selama beberapa pekan terakhir. Salah satunya adalah tewasnya calon anggota legislatif Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal awal Maret lalu. Faisal yang tewas diberondong peluru itu merupakan warga Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan. Kepala Kepolisian Resort Aceh Selatan, Sigit Jatmiko mengatakan, korban ditemukan tewas di dalam mobil dengan 42 luka tembakan. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Terakhir polisi mengaku sudah memeriksa 30 saksi.
Editor: Rumondang Nainggolan