KBR68H, Jakarta - Partai Aceh membantah tudingan LSM HAM Aceh yang menyebut partai lokal tersebut sebagai penyebab berbagai aksi kekerasan yang akhir-akhir ini marak terjadi.
Politisi Partai Aceh, Adnan Beuransyah menilai, tudingan tersebut sengaja dihembuskan untuk merebut hati warga Aceh dan menyudutkan mereka. Dia menegaskan, Partai Aceh mendukung sepenuhnya upaya menjaga keamanan di Aceh. Ia juga menganjurkan kepada seluruh kader Partai Aceh untuk menahan diri dan tidak terpancing dengan aksi kekerasan dari pihak lain.
"Kantor kami juga digranat. Sampai hari ini belum jelas siapa yang melakukannya. Tidak mungkin itu Partai Aceh melakukan penggranatan pada kantornya sendiri. Itu enggak mungkin. Kemudian ada juga anggota-anggota partai yang memang kena parang. Jadi siapa yang melakukan itu? Kemudian penembakan yang jelas-jelas bukan dari Partai Aceh," kata Adnan saat dihubungi KBR68H, Senin (31/3).
Sebelumnya, Partai Aceh dituding sebagai penyebab maraknya aksi kekerasan di wilayah Aceh. Direktur LSM HAM Aceh Judicial Monitoring Institute (AJMI), Agusta Muchtar mengklaim, lembaganya menemukan sejumlah fakta terkait keterlibatan kader Partai Aceh di Bumi Rencong itu. Semisal, mengancam masyarakat untuk memilih partai tersebut pada pileg nanti. Modus ini digunakan untuk memenangkan partai lokal itu.
Editor: Antonius Eko