KBR68H, Jayapura - Kampung Mimika Gunung yang dihuni dua Suku Dani dan Suku Moni di Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua masih mencekam. Kedua kelompok masih berjaga-jaga dengan senjata tradisional perang mereka.
Keadaan ini dipicu dengan bertambahnya satu korban tewas, atas nama Puniel Mom di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Kamis malam (6/3). Puniel adalah warga dari Suku Dani yang menjadi korban akibat perang suku sejak Selasa lalu (4/3). Pasca-meninggalnya Puniel, maka korban tewas menjadi bertambah empat orang.
Wakapolda Papua, Paulus Waterpauw menuturkan, akibat perang suku selama tiga hari, ratusan orang luka-luka akibat benda tajam. Ia mengakui sejak Kamis sore kemarin telah ada kedua belah pihak untuk menghentikan perang. “Bentrok ini hanya masalah sepele, yakni batas wilayah kampung dan kedua pihak berjanji akan menyelesaikan masalah ini tanpa perang,” ujarnya ketika ditemui di Jayapura, Jumat petang (7/3).
Korban kedua belah pihak sampai saat ini masih dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Mimika.
“Kami akan terus berusaha agar perang tak lagi terjadi. Perang yang saat ini terjadi adalah kebiasaan leluhur, untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan cara berperang. Seharusnya pada zaman sekarang, cara-cara itu tak lagi dilakukan. Kita dapat duduk bersama, untuk mencari solusi dari suatu masalah,” ucap dia.
Ia menduga perang yang sudah didamaikan dengan upacara patah panah pada Februari lalu, kembali terjadi karena adanya provokator saat upacara perdamaian. Ia juga telah menempatkan personil di lokasi tempat tinggal kedua suku, untuk antisipasi serangan susulan.
Polisi juga bakal memproses hukum setiap tindakan kriminal yang dilakukan kedua suku, saat perang terjadi. Data dari kepolisian menyebutkan ada pembakaran dua alat berat, pembakaran roda dua dan roda empat serta pengerusakan rumah tinggal kedua belah pihak.
”Proses hukum untuk tindakan kriminal akan dilakukan dan proses perdamaian adat untuk selesaikan perang suku juga kami upayakan. Sudah ada 9 orang saksi yang diperiksa akibat tindakan criminal dan perang suku,” kataya.
Desakan Pemprov Papua
Sementara Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal berharap aparat keamanan bertindak tegas menangkap provokator perang di Mimika. Dia meminta aparat tidak boleh takut untuk menangkap pelaku kejahatan perang.
“Jangan takut untuk menindak tegas pelaku kejahatan perang. Negara kita adalah negara hukum, jadi aparat keamanan harus menindak tegas secara hukum. Jangan biarkan terus terjadi, sebab mereka melanggar hukum. Budaya perang dalam menyelesaikan persoalan harus dihentikan,” katanya di Jayapura, Jumat (7/3).
Mantan Bupati Mimika dua priode ini, juga mengaku kalau ada hal yang salah dalam adat masyarakat selama ini. Sebab setiap menyelesaikan persolan selalu dilakukan dengan perang. “Jika memang ada persoalan hukum yang terjadi di kedua belah pihak, seharusnya tetua adat setempat menyerahkan kasusnya kepada kepolisian, jangan lagi dengan melakukan perang," jelasnya.
Pihaknya meminta masyarakat di Papua umumnya, tidak lagi memelihara budaya perang, namun harus saling membantu untuk membangun tanah Papua lebih baik. “Mari kita bersama membangun dari kampung, agar kesejateraan masyarakat dapat dicapai,” pintanya.
Sebelumnya sejak 4 Maret lalu, perang suku terus terjadi di kampung yang dihuni sekitar 300-an orang pada masing-masing suku. Perang yang sudah diakhiri dengan perdamaian patah panah pada Februari lalu, kembali terjadi.
Berikut adalah nama keempat orang yang meninggal dunia selama perang suku sejak 4 Maret lalu: Abeneben Wenda, Lazarus Songgonau, Puniel Mom dan Yunus Wandikbo.
Editor: Anto Sidharta
Lagi, Perang Suku di Mimika Telan 4 Korban Jiwa
Kampung Mimika Gunung yang dihuni dua Suku Dani dan Suku Moni di Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua masih mencekam. Kedua kelompok masih berjaga-jaga dengan senjata tradisional perang mereka.

NUSANTARA
Jumat, 07 Mar 2014 19:35 WIB


Perang Suku, Mimika, 4 Korban Jiwa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai