Bagikan:

Lagi, 10 Orangutan di Kalimantan Dilepasliarkan

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) kembali melepasliarkan 10 orangutan dari Pusat Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur (Kaltim) Samboja Lestari, ke Hutan Kehje Sewen, Kaltim. Pelepasan orangutan kali ini terkait peringatan Hari Kehuta

NUSANTARA

Kamis, 20 Mar 2014 18:33 WIB

Lagi, 10 Orangutan di Kalimantan Dilepasliarkan

10 Orangutan di Kalimantan, Dilepasliarkan, Yayasan BOS

KBR68H, Balikpapan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) kembali melepasliarkan 10 orangutan dari Pusat Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur  (Kaltim) Samboja Lestari, ke Hutan Kehje Sewen, Kaltim. Pelepasan orangutan kali ini terkait peringatan Hari Kehutanan Sedunia, 21 Maret 2014.

Yayasan BOS, dalam rilisnya menyebutkan, pelepasliaran orangutan itu dibagi dua tahap. Tahap pertama, delapan orangutan dilepasliarkan pada Kamis (20/3)  melalui Bandara Sepinggan Balikpapan menuju Bandara PT Swakarsa Sinar Sentosa, Kecamatan Muara Wahau dalam dua kali penerbangan, menuju hutan Kehje Sewen.

Kemudian dua orangutan lainnya juga akan dilepasliarkan, pada Jumat (21/3)dengan rutepenerbangan dan armada yang sama. Sepuluh orangutan yang dilepasliarkan itu yakni enam orangutan betina dan empat jantan.

Hutan Kehje Sewen yang dikelola oleh PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI) telah mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) dari Kementerian Kehutanan.

RHOI adalah perusahaan yang didirikan oleh Yayasan BOS pada 21 April 2009 dengan tujuan tunggal untuk dapat mengelola kawasan hutan secara lestari serta menyediakan habitat alami yang layak dan aman bagi orangutan di mana mereka dapat hidup bebas.

Dukungan Berbagai Pihak 


Yayasan BOS mengungkap, pelepasliaran orangutan ini adalah kolaborasi Yayasan BOS dengan para pemangku kepentingan, antara lain Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

Selain itu, juga dukungan moral, finansial, dan logistik dari organisasi-organisasi mitra BOS Switzerland dan Orangutan ProtectionFoundation UK, sektor swasta seperti First State Indoequity Peka Fund yang dikelola oleh First State Investments Indonesia dan distribusikan eksklusif oleh Citibank, Salim Ivomas, dan Bank BCA serta juga dari donor perseorangan, dan organisasi konservasi di seluruh dunia yang peduli atas usaha pelestarian orangutan di Indonesia.

Kepala BKSDA Kaltim, Hendradi Kusdiharjo, menyambut positif pelepasan orangutan yang dilakukan Yayasan BOS secara setiap tahun. Hal itu kata dia, karena orangutan berhak untuk hidup, dimana hewan langka itu seharusnya

"Kami sangat gembira melihat kegiatan pelepasliaran orangutan yang dilaksanakan secara kontinyu ini. Sangat penting bagi kita semua untuk terus memerhatikan kelangsungan hidup orangutan di tempat di mana seharusnya mereka berada, yaitu di hutan alami. Perlu kita ingat selalu, sehatnya suatu hutan dapat dilihat dari kesejahteraan satwa yang ada di dalamnya, terutama orangutan," ujarnya.

Kegiatan pelepasliaran orangutan harus terus berjalan sesuai target yang ditetapkan dalam Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia sejak 2007 hingga 2017. Rencana Aksi ini dicanangkan oleh Presiden dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bali tahun 2007.

Dalam Konfrensi Perubahan Iklim di Bali, Presiden SBY menyatakan, semua orangutan di pusat rehabilitasi harus dikembalikan ke habitatnya paling lambat pada tahun 2015, dan telah disepakati oleh seluruh jajaran pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite menyatakan, akan terus berusaha untuk memenuhi target yang dicanangkan dalam Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia itu  karenanya kata Sihite, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan donor sangat berperan penting dalam kegiatan tersebut.

"Semoga untuk kedepannya akan semakin bertambah dukungan yang diberikan dari pemangku kepentingan. Mari kita sadari bahwa ini adalah tugas kita bersama,” imbuhnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending