Bagikan:

KPU Sulbar Belum Serahkan Data Pemilih Khusus ke Bawaslu

KBR68H, Polewali Mandar

NUSANTARA

Kamis, 27 Mar 2014 14:54 WIB

Author

Sukriwandi

KPU, sulawesi barat, pemilu

KBR68H, Polewali Mandar – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat hingga saat ini belum menyerahkan Daftar Pemilih Khusus (DPK) ke Bawaslu Sulbar. Alasannya, KPU saat ini masih dalam proses dan akan menyelesaikan datanya satu minggu sebelum pemilihan.

Ketua KPU Sulawesi Barat, Usman Suhuria mengatakan, Data saat ini masih dalam perampungan dan belum diserahkan kepada Bawaslu Sulbar. Kata dia, proses pencatatan hingga saat ini masih normal-normal saja dan tidak ada masalah.

“Ini terkait dengan Daftar Pemilih Khusus (DPK) ini kan Bawaslu ngomong tadi? Ndak masih normal-normal saja. Ya? Karena dari mana dapat Bawaslu DPK na kita sendiri belum merekaf itu, kasih tahu dia ambil dimana datanya ambil. Inikan masih-masih proses ya? Masih, satu minggupi. Eh kapan berakhir anunya pencatatannya itu pendataannya? Eh paling ama itu satu minggu sebelumnya, tapi kita mau menetapkan sebelum satu minggu sebelum hari ha,” jelas Usaman Suhuria saat berbincang dengan KBR68H, Kamis (21/3).

Usman Suhuria menambahkan, KPU Sulawesi Barat sudah melakukan koordinasi dengan KPU di 5 kabupaten di Sulbar. Untuk pemilih khusus di Sulbar akan berjalan seperti pemilu sebelumnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulbar, Busran Riandhy mengatakan, harusnya DPK yang berisi 'By Name By Adress' diserahkan agar bisa dilakukan faktualisasi di lapangan. Jika daftar ini lambat diserahkan tentu akan lambat melakukan faktualisasi karena waktunya mepet. Bawaslu Sulbar berharap kepada seluruh peserta pemilu agar melakukan pemantauan DPK.

Ditambahkan, Jika DPK ada maka rawan tak terakomodir hak pilihnya dan jika jumlah DPK tak akurat in dindikasinya rawan di manfaatkan. 

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending