KBR68H, Jakarta - Dewan Transportasi Kota Jakarta memperkirakan kerugian akibat penggelembungan pengadaan bus Transjakarta asal Cina mencapai Rp53 miliar.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolangan mengatakan, dugaan ini merupakan hasil penelusuran data lelang yang dilakukan lembaganya. Kata dia, besaran penggelembungan dana bus per unitnya antara Rp100 juta hingga Rp200 juta. Padahal menurutnya, jenis busnya sama.
"Pemprov ini kan seharusnya beli tiga bus. Bus gandeng, bus single, dan bus sedang. Harusnya kan hanya ada tiga tender. Karena hanya ada tiga jenis barang. Nah tapi oleh tim lelang Dinas Perhubungan itu dipecah menjadi lima tender. Tapi harganya beda-beda. Jadi ada lima harga. Padahal barangnya sama," ujarnya ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolangan menambahkan, hasil laporan itu sudah diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, dia juga menemukan keterlibatan dinas perhubungan, swasta, dan sejumlah perusahaan yang menjadi pihak ketiga terkait pengadaan bus tersebut. Sebelumnya, Tigor yang juga Koordinator Forum Warga Jakarta (Fakta) telah melaporkan bus berkarat dan rusak Transjakarta serta Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) ke KPK. Namun hingga kini KPK belum menaikkan kasus ini ke penyidikan.
Editor: Anto Sidharta
Korupsi Pengadaan Bus Transjakarta Diduga Capai Rp 53 Miliar
Dewan Transportasi Kota Jakarta memperkirakan kerugian akibat penggelembungan pengadaan bus Transjakarta asal Cina mencapai Rp53 miliar.

NUSANTARA
Rabu, 12 Mar 2014 20:49 WIB


Bus Transjakarta, Rp 53 Miliar
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai