KBR68H, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal mengaku belum memahami lapis sejarah seperti apa yang ingin diperlihatkan oleh Pemerintah Jakarta. Hal ini terkait rencana pemaduan wisata berbasis kekayaan budaya dengan wisata berbasis sejarah.
“ Jika dilihat dari tanggal ulang tahun Jakarta yang dirayakan setiap tanggal 22 Juni, apakah ada pendekatan soal ini atau tidak,” jelas JJ Rizal dalam Program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (4/3).
Seluruh kota dalam sejarahnya di dunia harus punya identitas yang berakar dari sejarahnya. Di mana situs dan museum serta perpustakaan selalu menjadi titik-titik kota yang sangat penting. Sementara di Jakarta, masih banyak gedung tua yang tidak terurus, “Misalnya kita bicara Kota Tua, Kota Tua itu banyak lapis kan. Ada lapis Kalapa, ada lapis Sunda Kalapa, ada lapis Jayakarta, kan lapisnya banyak sekali, " kata Jj Rizal.
Lapis-lapis sejarah inilah yang harusnya dipadukan dalam perpaduan wisata.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebelumnya berencana mengintegrasikan wisata berbasis kekayaan kebudayaan dengan wisata berbasis sejarah di Jakarta. Jokowi mengakui konsep wisata di Jakarta belum terintegrasi. Sehingga informasi soal kebudayaan serta sejarah Jakarta yang sampai ke masyarakat tidak utuh.
Jokowi memperkirakan rencana ini akan tercapai paling tidak 2019 mendatang.
Editor:Luviana