Juri Sayembara, Lalu Anggawa Nuraksi mengatakan syaembara ini untuk mengembalikan arsitektur warisan khas Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, asitektur khas Kota Mataram sudah mulai dilupakan. Salah satu contoh arsitektur bangunan yang masih ada saat ini yaitu Masjid Tumpang dan Tetaring Agung. Nantinya, contoh bangunan itu harus menjadi acuan para peserta.
“Arsitektur bangunan ini kan mengacu kepada arsitektur bangunan yang merupakan warisan bangunan dari nusantara yang kita miliki. Yang berkembang di kota Matram yang ada di kota Mataram saya lihat dari dulu itu ada Masjid Tumpang namanya kemudian Tetaring Agung,” kata Lalu Anggara kepada KBR68H di Mataram Sabtu (22/3)
Juri Sayembara, Lalu Anggawa Nuraksi mengatakan karya arsitektur terbaik akan diserahkan kepada pemerintah kota Mataram dan kemungkinan akan menjadi acuan untuk mendirikan bangunan.
Editor: M Irham
