Bagikan:

Human Rights Watch Akan Umumkan Capres Yang Tolak Kuisioner HAM

KBR68H, Jakarta- LSM Internasional untuk Hak Asasi Manusa (HAM), Human Rights Watch (HRW) akan mengumumkan calon presiden (capres) yang menolak mengisi kuesioner terkait Hak Asasi Manusia yang dikirim HRW.

NUSANTARA

Rabu, 26 Mar 2014 11:22 WIB

Author

Luviana

Human Rights Watch Akan Umumkan Capres Yang Tolak Kuisioner HAM

HRW, capres, HAM

KBR68H, Jakarta - LSM Internasional untuk Hak Asasi Manusa (HAM), Human Rights Watch (HRW) akan mengumumkan calon presiden (capres) yang menolak mengisi kuesioner terkait Hak Asasi Manusia yang dikirim HRW.

Peneliti HRW, Andreas Harsono mengatakan sudah mengirimkan 4 kuesioner kepada 4 capres yang sudah ditunjuk beberapa partai di Indonesia. Di antaranya Joko Widodo dari PDI Perjuangan, Prabowo Subianto dari Gerinda, Wiranto dari Hanura dan Aburizal Bakrie dari Golkar.

Andreas menambahkan pihaknya juga tengah membagikan kuesioner kepada partai-partai yang belum menunjuk capresnya di pemilu mendatang.

“Kami pasti akan umumkan siapa saja Capres yang menolak untuk mengisi kuisioner HAM karena ini merupakan hak masyarakat untuk tahu.”

Sebelumnya HRW meminta para calon presiden di Indonesia bersikap atas persoalan HAM di Indonesia. Untuk itu mereka meminta para Capres menjawab kuisioner dalam sebuah survey yang dibuat HRW. Survey kemudian akan dipublikasikan kepada masyarakat.

Isi survey meliputi 9 pertanyaan soal HAM yang paling mendesak untuk dilindungi di Indonesia.

“Kami memberikan kuisioner Human Rights Watch minta para calon presiden ini untuk menjelaskan posisi mereka soal hak minoritas agama beribadah, hak perempuan, persoalan tanah, masalah di Papua, reformasi sistem peradilan maupun soal pengungsi dan pencari suaka.”

Para capres diharapkan mematuhi tenggat waktu pengumpulan kuisioner HAM pada tanggal 16 Mei 2014. Mereka akan menerbitkan semua jawaban para capres pada awal Juni 2014.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending