Bagikan:

Hilang Awal Februari Lalu, 5 Nelayan Papua Diduga Terdampar di PNG

Lima nelayan tradisional yang hilang pada 6 Februari lalu, disinyalir masih terdampar di Kampung Jongger, Distrik Morohea, Papua Nugini (PNG).

NUSANTARA

Jumat, 07 Mar 2014 19:53 WIB

Hilang Awal Februari Lalu, 5 Nelayan Papua Diduga Terdampar di PNG

Februari Lalu, Nelayan Papua, PNG

KBR68H, Jayapura - Lima nelayan tradisional yang hilang pada 6 Februari lalu, disinyalir masih terdampar di Kampung Jongger, Distrik Morohea, Papua Nugini (PNG).

Kepala Badan Perbatasan Merauke, Albertus Muyak mengaku telah menerima surat tertanggal 21 Februari dari Distrik Morohea, Western Province, Papua Nugini, yang isinya menyatakan, kelima nelayan asal Kampung Lampu Satu Merauke,  saat ini berada di Kampung Jongger, Western Province.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan Badan Perbatasan Provinsi Papua, Konsulat RI di Vanimo dan Konsulat Papua Nugini di Jayapura , guna memastikan keberadaan kelima nelayan. Kami juga belum dapat memastikan, apakah kelima warga Indonesia yang diinformasikan itu benar nelayan yang hilang atau tidak, sebab ada informasi kelimanya diminta berenang oleh tentara Papua Nugini, karena melintas di perairan batas wilayah,” kata dia, Jumat (7/3).

Kelima nelayan yang dinyatakan hilang itu masing masing Alexander Coa, Fernando Coa, Roby Rahail, Joni Kaize dan Zulfikar Saleh.  Sementara lima nelayan lainnya yang berhasil selamat dan melapor ke pos perbatasan yakni Anton Kanez Basik-Basik, Yakobus G.Mahuse, Silvester Ku basik-Basik, Marselinus Maya Gebse dan Andreas Mahuse.

Sebelumnya, kelima nelayan tradisional, bersama lima rekan lainnya yang selamat pada 6 Februari lalu tertangkap tentara Papua Nugini, saat sedang melaut dan melintasi perairan batas negara, disekitar Perairan Torasi. Ada dugaan, para nelayan itu saat tertangkap tangan oleh tentara Papua Nugini, diminta berenang dan kembali ke perairan Indonesia. Sementara perahu motor milik nelayan dibakar dan berbagai barang di dalamnya seperti uang sekitar Rp 750 juta diduga diambil oleh tentara Papua Nugini. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending