Bagikan:

Heli Sikorsky Istirahat, Pemboman Air di Riau Dihentikan

KBR68H,Jakarta - Tim tanggap darurat asap dari Lanud TNI Angkatan Udara hari ini tidak melakukan operasi pengeboman air di Dumai Riau. Tim memutuskan untuk mengistirahatkan pesawat pengebom air yang biasa digunakan untuk memadamkan titik api di Riau.

NUSANTARA

Minggu, 23 Mar 2014 19:29 WIB

Heli Sikorsky Istirahat, Pemboman Air di Riau Dihentikan

Heli Sikorsky Istirahat, Pemboman Air di Riau Dihentikan

KBR68H,Jakarta - Tim tanggap darurat asap dari Lanud TNI Angkatan Udara hari ini tidak melakukan operasi pengeboman air di Dumai Riau.

Tim memutuskan untuk mengistirahatkan pesawat pengebom air yang biasa digunakan untuk memadamkan titik api di Riau.

Prakirawan Lanud AURI Guttun Nababan mengatakan, keputusan itu diambil karena tingginya jam terbang helikopter Sikorsky yang digunakan untuk pengeboman air dalam dua pekan terakhir.

Dalam sehari helikopter buatan Rusia itu bisa melakukan 140 kali pengeboman. Sekali pengeboman, pesawat tersebut mampu membawa air seberat 3.600 liter air.

"Memang tiap hari tetap ada. Tapi Sabtu kemarin ke Krumunan di Tengggara itu tidak ditemukan titip panas. Tapi dari pengamatan pesawat Sikorsky dan Camov kita tetap menemukan titik api di Dumai. Untuk hari ini kedua peswat itu sedang perawatan sehingga tidak ada pengeboman. Besok baru dilanjutkan," kata Guttun Nababan saat dihubungi KBR68H.

Prakirawan Lanud AURI Guttun Nababan menambahkan, meski operasi pengeboman air dihentikan, namun hari ini tim tetap melakukan modifkasi cuaca dengan menaburkan 6 ton garam lewat pesawat Cassa milik BPPT dan Hercules milik TNI AU.

Sebelumnya Presiden SBY memasang target selama tiga minggu untuk menanggulangi krisis kabut asap di Riau. SBY mengerahkan tim tanggap darurat yang berasal dari TNI, Polri dan BNPB.

Selain memadamkan api, tim tersebut juga memburu para pelaku pembakar lahan dan hutan. Hingga kini, tercatat 80 lebih pembakar hutan telat diciduk.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending