KBR68H Jakarta - Koalisi Pendidikan mempertanyakan alasan pemerintah DKI Jakarta berencana menggabungkan sejumlah sekolah guna memenuhi kebutuhan lahan untuk pembangunan rumah susun (rusun).
Anggota Koalisi Pendidikan Jimmy Paat mengatakan penyatuan sekolah tidak boleh dicampur antarjenjang. Menurutnya, bila siswa SD, SMP dan SMA ditempatkan dalam satu lokasi, maka akan berpengaruh buruk bagi proses pendidikan anak.
"Kompleks anak SD ya dengan anak SD, SMP dengan SMP, SMA ya dengan SMA. Karena memang mereka berbeda. Tidak mudah juga (kalau digabung), kalau satu sekolah bisa sampai 300, 400 anak, maka satu sekolah (gabungan) bisa sampai 1000 lebih. Itu pengorganisasiannya juga tidak mudah. Walaupun mereka bilang itu bisa diatur, lagi-lagi saya tanyakan, apa alasannya? kalau kayaknya alasannya ekonomis, itu harus dipikir matang-matang," kata Jimmy Paat, di Cikini, (31/3).
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta berencana merelokasi dan menggabungkan 13 sekolah menjadi satu. Beberapa sekolah yang dinilai berdekatan dan memiliki sedikit siswa, akan dibongkar kemudian digabung dalam satu area.
Langkah tersebut diambil akibat minimnya lahan kosong di Jakarta, terutama untuk membangun rumah susun. Padahal, pemda DKI membutuhkan banyak rusun sebagai tempat relokasi warga yang tergusur dari bantaran sungai dan waduk.
Editor: Agus Luqman
Dipertanyakan, Rencana Penyatuan Sekolah di DKI
KBR68H Jakarta - Koalisi Pendidikan mempertanyakan alasan pemerintah DKI Jakarta berencana menggabungkan sejumlah sekolah guna memenuhi kebutuhan lahan untuk pembangunan rumah susun (rusun).

NUSANTARA
Senin, 31 Mar 2014 23:21 WIB


DKI, sekolah, pendidikan, rumah susun
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai