KBR68H, Mataram - Puluhan caleg perempuan yang tergabung dalam Solidaritas Perempuan Mataram dan Lombok Barat, Kamis (27/3) hari ini mendatangi sekretariat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB. Mereka meminta agar Bawaslu mengawasi proses pemilu sehingga tidak terjadi kecurangan yang merugikan caleg perempuan.
Ketua Badan Eksekutif Solidaritas Perempuan Zulhiatina mengatakan bahwa para caleg perempuan resah dengan adanya indikasi caleg lain bermain politik uang jelang pemilu. Karena itu Bawaslu diharapkan menindak tegas oknum caleg yang terlibat dalam politik uang untuk menciptakan pemilu yang berkualitas.
“Jadi kami datang kemari untuk menfasilitasi calon legsilatif perempuan dari lintas partai dari 12 partai. Kami sama-sama memperjuangkan dan mendorong komitmen Bawaslu untuk mengawal suara perempuan. Dan bagaimana komitmen caleg ini untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan perempuan nanti pada pemilu 2014 ini.”
Politik uang yang berujung pada kekuasaan sangat merugikan para Caleg perempuan. Karena dengan uang, para Caleg perempuan biasanya langsung tersingkir dari bursa pemilihan. Perolehan suara mereka juga menjadi kecil karena politik uang yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini pula yang menjadi penyebab para Caleg perempuan enggan masuk ke dunia politik. Mereka merasa tak punya uang dan memang menolak politik uang. Selain itu para Caleg perempuan juga sedang membangun politik bersih.
Zulhiatina menambahkan, dalam pertemuan dengan Bawaslu pihaknya juga membawa isu-isu penting yang berkaitan dengan kepentingan perempuan yang harus diawasi. Beberapa isu penting yang disuarakan caleg perempuan yaitu soal 30% suara perempuan dan isu lainya seperti eksploitasi anak jalanan, jaminan keamanan untuk perempuan, trafficking anak dan perempuan sekaligus kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Editor: Luviana