Bagikan:

BNPB Kirim Helikopter untuk Padamkan Asap di Riau

KBR68H. Jakarta - Hari ini Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) bakal mengirimkan helikopter guna mengurangi kabut asap di Provinsi Riau.

NUSANTARA

Sabtu, 01 Mar 2014 15:09 WIB

BNPB Kirim Helikopter untuk Padamkan Asap di Riau

hutan, titik api, riau, kabut, asap

KBR68H, Jakarta - Hari ini Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) bakal mengirimkan helikopter guna mengurangi kabut asap di Provinsi Riau. Hal ini dilakukan karena Pemerintah Provinsi Riau kewalahan memadamkan kebakaran lahan yang sudah beberapa pekan ini menyelimuti wilayah tersebut. Tapi, Kepala Seksi pencegahan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Mitra Adi Mukti mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti jumlah helikopter yang akan didatangkan oleh BNPB. (Baca: Kabut Asap Riau Makin Parah, Puluhan Ribu Warga Terserang ISPA)

“Jadi kan masalahnya ini adalah untuk helikopter itu kan bahannya avtur, jadi biasanya dipanggkalan-pangkalan. Jadi harus balik lagi bandara atau misalkan sejumlah pribadi menyiapkan pangkalannya sendiri. Tapi kan belum tenti pangkalan itu berdekatan titip apinya,” kata Mitra saat dihubungi KBR68H .

Kepala Seksi pencegahan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Mitra Adi Mukti menambahkan selain dari BNPB, bantuan helikopter bakal didatangkan dari perusahaan-perusahaan swasta yang terkena dampak kabus asap tersebut.

Hingga kini pemerintah Provinsi Riau terus berusaha memadammkan titik api yang mengakibatkan kabut asap. Mereka beralasan kesulitan mengkases air, termasuk sulitnya wilayah titik api. Sementara titik api di Riau terus meningkat bahkan beberapa waktu lalu titik api di Riau mencapai ribuan. Sehingga saat ini Riau berada dalam status darurat asap. (Baca: Kualitas Udara Makin Buruk, Ratusan Warga Bengkalis Mengungsi)


Editor: Irvan Imamsyah

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending