Bagikan:

Blok Mahakam Bisa Dongkrak APBD Kaltim Tembus 40 Triliun

KBR68H, Balikpapan - Sejumlah kalangan menilai Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan sangat diuntungkan, jika Blok Mahakam dikelola PT Pertamina. Pengamat ekonomi Kaltim dari Universitas Negeri Mulawarman Aji Sofyan Effendi mengatakan, jika PT Pertami

NUSANTARA

Senin, 24 Mar 2014 14:22 WIB

Blok Mahakam Bisa Dongkrak APBD Kaltim Tembus 40 Triliun

Kalimantan, Kaltim, Pertamina, Blok Mahakam, ekonomi

KBR68H, Balikpapan - Sejumlah kalangan menilai Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan sangat diuntungkan, jika Blok Mahakam dikelola PT Pertamina.

Pengamat ekonomi Kaltim dari Universitas Negeri Mulawarman Aji Sofyan Effendi mengatakan, jika PT Pertamina menangani Blok Mahakam, APBD Kaltim bakal tembus ke angka Rp35 hingga Rp40 triliun per tahun.

Angka itu bisa menempatkan Kaltim sebagai daerah penerima APBD terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Saat ini APBD DKI mencapai Rp72 triliun.

Menurut Aji Sofjan, pengelolaan Blok Mahakam oleh Pertamina berpotensi menambah Penerimaan Asli Daerah atau PAD Kaltim sekitar Rp17 triliun.

"Jadi ada Rp17 triliun dari Blok Mahakam untuk PAD kita. Bisa mendapat Rp4 hingga Rp5 triliun kalau dengan participating interest (PI). Itu apabila kita mendapatkan participating interest tanpa perjuangan, asalkan ada komitmen (pemerintah pusat). Jika ada tambahan Rp17 triliun ditambah APBD murni kita sekitar Rp13 triliun, maka APBD Kaltim akan menjadi kurang lebih sekitar Rp 35 - Rp 40 triliun," kata Aji Sofyan Effendi, Senin (24/3).

Ahli ekonomi Kaltim dari Universitas Negeri Mulawarman Aji Sofyan Effendi menambahkan, hingga 2017, potensi gas di blok Mahakam diperkirakan masih sebesar 12,5 TCF dengan nilai sekitar Rp1.200 triliun.

Kontrak PT Total E&P Indonesia sebagai pengelola Blok Mahakam akan berakhir pada 2017 mendatang. Ini menjadi peluang bagi Pertamina untuk mengambil alih pengelolaan sumber minyak dan gas tersebut.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending