KBR68H, Padang - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah kepada Gubernur Riau Anas Maamun karena mangkir dalam Rapat Koordinasi tentang Kabut Asap melalui teleconference atau komunikasi langsung jarak jauh, Jumat (14/3).
Presiden SBY melakukan teleconference dari Jawa Tengah dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Wakil Presiden Boediono di Jakarta.
Dengan nada tinggi, SBY mengkritik manajemen yang dilakukan Gubernur Riau Anas Maamun dalam menangani kabut asap. Menurut Presiden, seharusnya Anas Maamun yang hadir dalam teleconference bukan Wakil Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rachman. (Baca: Awas, Perbatasan Sumbar dan Riau Diselimuti Kabut Asap)
"Mestinya Gubernur Riau ada di situ (di teleconference, red.) Gubernur melaporkan langsung kepada saya apa yang sudah dan sedang dilakukan dan sekaligus gubernur mendengarkan perintah-perintah saya nantinya. Wagub Riau menggantikan sementara di sana (di lokasi kebakaran hutan, red.), gubernur harus ada (di telekonference)," ujar SBY.
Tak hanya marah karena tidak hadirnya Gubernur Riau, Presiden juga marah karena Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial (Menkokesra) Agung Laksono juga manghkir dalam rapat dengan alasan sedang berada di Jawa Tengah.
Padahal, kata SBY, penanganan kabut asap di Riau harus jadi prioritas karena sudah krisis.
Target Pemadaman Tiga Minggu
Dalam pertemuan rapat ini, Presiden menginstruksikan satu brigade TNI atau sekitar 2500-3000 personel di turunkan untuk penanganan bencana kabut asap di Riau.
Operasi terpadu tanggap darurat kabut asap di Riau dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif. Presiden menargetkan pemadaman kebakaran hutan dan lahan maksimal selama 3 minggu api telah padam.
"Peningkatan operasi terpadu ini akan dilakukan selama 3 minggu dengan catatan jika masih diperlukan bisa diperpanjang.TNI akan tambah kekuatan 1 brigade 2 batalyon TNI AD, 1 batalyon TNI AL, 1 batalyon TNI AU, " jelas SBY.
Sementara itu, presiden juga meminta peningkatan operasi tanggap darurat 1- 2 hari ke depan, kabut asap sudah berkurang. Dan ia akan datang langsung untuk melihat kebakaran yang terjadi di Riau.
Terkait kesiapan TNI untuk memadamkan kebakaran hutan, Korem 032 Wirabraja bersiap turun membantu.
Komandan Korem 032 Wirabraja, Ainul Rahman mengatakan, Pangdam I Bukit Barisan sudah menginstruksikan agar tentara disiapkan.
"Kebetulan baru saja dapat perintah dari Pangdam, hari ini saya menyiapkan 600 personil dari Korem 032 Wirabraja, diambil dari Batalyon 133 di Padang dan Batalyon 131 di Payakumbuh akan ke Riau, akan diperbantukan. Kita sudah siap, dan menunggu kapan di gerakkan. Sekarang stand bye," ujar Ainul Rahman di Polda Sumbar usai teleconference dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sementara itu, Kapolda Sumatera Barat Nur Ali juga mengatakan polisi sudah disiapkan 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 200-300 personel untuk membantu pemadaman hutan di Riau.
Saat ini, kabut asap di wilayah Sumatera Barat dalam status bahaya di 10 kabupaten/kota. Diantaranya Kota Payakumbuh, Kota Bukitinggi, dan Kota Padang. Pemda di tiga kota ini sudah meliburkan aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Kabut asap juga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara International Minangkabau. Ini membuat belasan pesawat menunda kedatangan dan berangkatan.
Editor: Anto Sidharta
Bahas Kabut Asap, SBY Marahi Gubernur Riau dan Menkokesra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah kepada Gubernur Riau Anas Maamun karena mangkir dalam Rapat Koordinasi tentang Kabut Asap melalui teleconference atau komunikasi langsung jarak jauh, Jumat (14/3).

NUSANTARA
Jumat, 14 Mar 2014 20:45 WIB


Kabut Asap, SBY, Gubernur Riau, Menkokesra
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai